Keluhan Serupa Bukan Hal Baru
Seorang guru wali kelas di SMAN 6 Medan, yang tidak ingin namanya dipublikasikan, mengungkapkan bahwa keluhan tentang temuan benda asing dalam makanan MBG sebenarnya bukanlah hal yang baru. "Ya, beberapa anak memang mengeluh. Ada yang bilang nemu ulat. Saya tidak tahu apakah itu sama dengan yang di video atau tidak," ujarnya.
Guru tersebut menambahkan bahwa keluhan seperti ini sering ia dengar. "Sering anak-anak mengeluh menemukan hal yang mestinya nggak ada di makanan. Seperti kaki kecoa di pinggir nampan, ulat, dan sebagainya. Kita berusaha menenangkan. Ya, itu satu dari seribu yang ditemukan," katanya.
Respons Badan Gizi Nasional (BGN) Sumut
Kepala BGN Sumut, Agung Kurniam, memastikan adanya temuan cacing di dalam satu porsi menu MBG tersebut. Namun, ia menyanggah bahwa cacing itu berasal dari sayuran. "Betul ada cacing. Tapi itu bukan cacing dari sayuran, melainkan cacing tanah yang berada di menu telur. Secara logika itu tidak mungkin ada," tegas Agung.
Agung menekankan bahwa hanya satu porsi makanan yang terkontaminasi, sementara porsi lainnya dinyatakan aman. Ia juga menyatakan bahwa timnya sedang melakukan investigasi mendalam. "Kita tidak mau menduga-duga. Tapi secara logika ada nggak telur yang bercacing. Itu yang sedang kita cek. Tim kami sedang menuju sekolah," jelasnya.
Meski terjadi insiden ini, Agung menyebut bahwa catatan kualitas MBG dari SPPG Kota Matsum selama ini cukup baik. Kronologi lengkap dan hasil investigasi akan diumumkan kepada publik setelah proses pengecekan di lapangan selesai.
Insiden cacing dalam MBG SMAN 6 Medan ini kembali memantik pertanyaan serius mengenai sistem pengawasan dan jaminan kebersihan serta keamanan pangan dalam program nasional yang vital bagi kesehatan pelajar ini. Masyarakat menunggu transparansi dan tindak lanjut dari pihak berwenang.
Artikel Terkait
KSAD Maruli Simanjuntak Tegur Mayjen Adipati Soal Sengketa Tanah JK, Ini Kata Lengkapnya
Sengketa Tanah Jusuf Kalla vs Lippo Group: Klaim Sah dan Fakta Terbaru
2 WNA Uzbekistan Ditangkap Imigrasi Jakbar, Tarif Prostitusi Online Rp 15 Juta
Vaksin TBC Gratis BPOM 2025: Bukan Kelinci Percobaan, Ini Faktanya