Melalui divisi Terra Agri, perusahaan ini aktif dalam pemetaan dan pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit di Sumatra. Pada 2021, mereka bahkan bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) untuk penelitian penggunaan drone dalam memantau petani sawit swadaya di Riau.
Tak hanya di sektor agrikultur, Terra Drone Indonesia juga berkontribusi pada pembangunan infrastruktur. Perusahaan ini pernah melakukan survei udara untuk pembangunan Tol Cisumdawu di Jawa Barat, dengan cakupan area sekitar 30 kilometer menggunakan drone canggih jenis fixed wing.
Proses Identifikasi Korban dan Investigasi Penyebab Kebakaran
Saat ini, proses identifikasi korban masih berlangsung di RS Polri Kramat Jati. Data sementara menunjukkan korban meninggal terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki. Pihak kepolisian masih menyisir lokasi dan memeriksa sejumlah karyawan, termasuk pihak HRD, untuk mengumpulkan keterangan.
Investigasi mendalam juga difokuskan pada standar keamanan penyimpanan baterai drone dan prosedur operasional di perusahaan. Tragedi ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya penanganan dan penyimpanan perangkat teknologi yang tepat, terutama yang mengandung komponen mudah terbakar seperti baterai lithium.
Artikel Terkait
Gadis 16 Tahun di Blora Diduga Jadi Korban Salah Sasaran Polisi: Kronologi Lengkap & Dugaan Pelanggaran Prosedur
Kebakaran Terra Drone 2025: Kaitan Maut dengan Pemetaan Sawit Ilegal dan Bencana Sumatera
Visa Kartu Emas AS 2024: Biaya 1 Juta Dolar, Syarat, dan Kontroversi Imigrasi Berbayar
Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru: BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban