Makin Ramai! Setelah Sirkus, Kini Ada 'Demo' di Depan Rumah Jokowi
Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes
Ada-ada saja kelakuan para buzzer pendukung Jokowi.
Setelah sebelumnya menggelar aksi touring yang oleh netizen disebut mirip sirkus atau bahkan "Ledhek Munyuk" (Topeng Monyet) pada Sabtu, 26 Januari 2025, kini sandiwara lain kembali dipertontonkan.
Pada Sabtu, 8 Februari 2025, sebuah aksi yang dikemas sebagai "demo masak" digelar di depan rumah Jokowi di kawasan Sumber, Solo.
Jika dua minggu lalu touring tersebut dikaitkan dengan perayaan Imlek, kali ini mereka tidak lagi berani menggunakan dalih perayaan keagamaan.
Ironisnya, touring itu justru dilakukan sehari sebelum Isra Miraj, momen penting dalam Islam yang seharusnya menjadi ajang introspeksi spiritual, bukan sekadar hiburan yang mengundang cemoohan publik.
Isra Miraj: Momen Spiritual yang Disepelekan
Peristiwa Isra Miraj pada 27 Rajab 621 Masehi merupakan peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam.
Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dengan kendaraan Buraq dalam waktu yang sangat singkat.
Perjalanan ini kemudian berlanjut ke Miraj, perjalanan ke langit melalui Sidratul Muntaha, di mana Rasulullah bertemu dengan para nabi dan akhirnya menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah SWT.
Namun, alih-alih mengisi Isra Miraj dengan kegiatan yang bernafaskan Islam—seperti shalat dengan khusyuk, pengajian, dzikir, atau berbagi kepada sesama—justru yang terjadi adalah tontonan touring yang jauh dari nilai-nilai spiritual.
Tidak heran jika netizen menyebutnya sebagai sirkus politik yang semakin menunjukkan absurditas.
Demo atau Rekayasa?
Sementara itu, aksi "demo" yang digelar di depan rumah Jokowi hari ini ternyata bukanlah demo dalam arti sebenarnya, seperti yang terjadi di berbagai kota—Medan, Jogja, Makassar, Surabaya, Malang—yang menuntut pertanggungjawaban Jokowi.
Ini bukan unjuk rasa berisi kritik, melainkan hanya "demo masak" yang diinisiasi oleh Chef Arnold, seorang figur yang pernah diajak Jokowi mempromosikan IKN, proyek yang kini justru mangkrak.
Lebih konyol lagi, acara ini diduga kuat sebagai event rekayasa untuk mengalihkan perhatian publik dari temuan netizen yang membongkar bahwa sebagian besar orang yang hadir di acara tersebut adalah massa bayaran. Indikasi rekayasa semakin jelas dengan adanya:
- Gerobak masak yang sudah disiapkan di lokasi.
- Puluhan hingga ratusan botol minuman, mangkuk makanan, dan snack yang dibagikan gratis.
- Kaos seragam yang sengaja dicetak untuk para peserta.
- Bus wisata biru yang membawa "pengunjung dadakan" dari Bogor.
- Berbagai perangkat dokumentasi profesional (kamera DSLR, mirrorless, video cam, boom mic, hingga mic wireless).
Jika memang acara ini benar-benar spontan, mengapa semua perlengkapan dokumentasi sudah tersusun rapi? Bukankah ini lebih mirip produksi sinetron daripada peristiwa alami?
Panggung yang Dipaksakan
Tampaknya, mantan presiden ini masih belum rela kehilangan panggungnya. Setelah sirkus touring, kini ia mencari panggung dengan demo masak. Yang menjadi pertanyaan, apa lagi yang akan dipertontonkan berikutnya?
Sementara Jokowi sibuk mempertahankan citranya dengan gimmick murahan, Presiden terpilih Prabowo Subianto justru tengah berusaha keras membangun bangsa di tengah anggaran negara yang boncos akibat defisit warisan rezim sebelumnya.
Namun, seperti biasa, Samsul hanya bisa fufufafa—fura-fura tidak tahu apa-apa.
Artikel Terkait
Chiko Raditya Ditahan, Tersangka Kasus Video Syur AI Siswi SMAN 11 Semarang: Kronologi & Ancaman Hukuman
Viral! PBNU Kecam Keras Gus Elham, Tegaskan Dakwah Harus Jaga Martabat
Mahfud MD Tegaskan Tak Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli atau Palsu
Cara Menulis Artikel SEO yang Efektif: Panduan Lengkap untuk Pemula