Darurat Nalar – 'Ketika Hercules Lebih Kredibel dari UGM'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Negara Gagal Logika
Di republik ini, keaslian ijazah seorang presiden tak bisa dijawab oleh universitas. Bukan oleh kementerian pendidikan, apalagi Mahkamah Konstitusi.
Justru dijawab oleh seorang bernama Hercules Rosario de Marshal—mantan narapidana, tokoh jalanan, dan Ketua Umum organisasi GRIB Jaya.
Pada 15 April 2025, Hercules mengunjungi kediaman pribadi Joko Widodo di Solo. Katanya, sekadar silaturahmi.
Tapi silaturahmi itu mendadak berubah fungsi: menjadi forum klarifikasi ijazah. Usai pertemuan tertutup 45 menit itu, Hercules keluar dan bicara kepada media, “Ijazah Jokowi asli.”
Tamatlah Logika
Ketika fakta akademik dijawab oleh tokoh preman, bukan oleh institusi akademik, kita tahu: republik ini sedang dalam kondisi darurat nalar.
Preman Sebagai Rektor Bayangan
Apakah publik gembira? Entah. Tapi sebagian media besar tampaknya percaya.
Kalimat Hercules dikutip seolah ia juru bicara UGM. Wartawan tak bertanya lebih jauh.
Tak ada dokumen. Tak ada fotokopi ijazah. Tak ada surat keterangan. Hanya omongan dari seorang teman lama.
Dan di sinilah letak parodinya. Negara ini tak lagi butuh lembaga pendidikan tinggi, selama ada loyalis jalanan yang siap menyatakan kebenaran versi kekuasaan.
Ijazah tak perlu dibuktikan—cukup dideklarasikan oleh orang yang tepat dalam momentum yang hangat: lebaran, silaturahmi, dan nostalgia kekuasaan.
Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang selama ini bersuara soal dugaan ijazah palsu, kini dituntut “sowan” ke rumah Jokowi.
Artikel Terkait
Perempuan 51 Tahun Tewas Usai Berhubungan Intim di Hotel Lestari Banyuwangi, Ini Kronologi Lengkapnya
Peran Strategis Sufmi Dasco Ahmad: Stabilisator Pemerintahan Prabowo Subianto
Viral Video Gus Elham Cium Anak: PBNU Kecam Keras & Respons Publik
Proses Penobatan Pakubuwono XIV Masih Digodok, Keluarga Keraton Solo Cari Mufakat