MUI Soal Vasektomi Akan Dijadikan Syarat Bansos: Haram!

- Jumat, 02 Mei 2025 | 03:50 WIB
MUI Soal Vasektomi Akan Dijadikan Syarat Bansos: Haram!




PARADAPOS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan vasektomi menjadi syarat bagi penerima bantuan sosial (bansos). 


Pernyataan itu disampaikan merespons ide Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.


Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan vasektomi haram jika dilakukan untuk pemandulan. 


Fatwa itu dibuat pada Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV tahun 2012.


"Kondisi saat ini, vasektomi haram kecuali ada alasan syar'i seperti sakit dan sejenisnya," kata Ni'am dilansir situs resmi MUI, Kamis (1/5).


Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Abdul Muiz Ali menjelaskan vasektomi hanya boleh dilakukan jika memenuhi lima syarat. 


Pertama, dilakukan untuk tujuan yang tidak menyalahi syariat Islam.


Kedua, vasektomi boleh dilakukan jika tidak menyebabkan kemandulan permanen. 


Syarat berikutnya ada jaminan medis bahwa rekanalisasi bisa dilakukan dan fungsi reproduksi pulih seperti semula.


"Keempat, tidak menimbulkan mudharat bagi pelakunya. Kelima, vasektomi tidak dimasukkan ke dalam program kontrasepsi mantap," kata Abdul.


Abdul memahami memang ada rekanalisasi untuk pengembalian fungsi setelah vasektomi. 


Akan tetapi, dia menilai praktik itu tidak menjamin 100 persen fungsi reproduksi kembali.


Dengan alasan itu, MUI meminta kepada pemerintah agar tidak mengkampanyekan vasektomi secara terbuka dan massal.


"Pemerintah harus transparan dan objektif dalam sosialisasikan vasektomi, termasuk menjelaskan biaya rekanalisasi yang mahal dan potensi kegagalannya," ucap Abdul.


MUI menyampaikan kontrasepsi harus bertujuan mengatur keturunan (tanzhim al-nasl). 


Kontrasepsi tidak boleh untuk membatasi secara permanen (al-nasl), apalagi dalih gaya hidup bebas yang menyimpang dari ajaran agama.


MUI menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk membangun keluarga yang bertanggung jawab, sehat, dan unggul. 


Selain itu, masyarakat perlu diedukasi untuk tidak melupakan tugas menyiapkan generasi penerus bangsa.


Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan vasektomi sebagai syarat penerima bansos hingga beasiswa. 


Dia beralasan banyak keluarga tidak mampu yang melahirkan dengan cara operasi sesar yang bisa menelan biaya lebih dari Rp25 juta.


"Jangan membebani reproduksi hanya perempuan. Perempuan jangan menanggung beban reproduksi, sabab nu beukian mah salakina. Harus laki-lakinya. Kenapa harus laki-laki? Karena misalnya nanti perempuannya banyak problem. Misalnya lupa minum pilnya atau lainnya," ucap Dedidi Bandung, Senin (28/4).


πŸ‘‡πŸ‘‡



Sumber: CNN

Komentar