Aliran Sesat di Papua, Pria Gondrong Mengaku Tuhan, Minta Jemaah Bugil Usai Ibadah Berhubungan Seks

- Minggu, 11 Mei 2025 | 08:40 WIB
Aliran Sesat di Papua, Pria Gondrong Mengaku Tuhan, Minta Jemaah Bugil Usai Ibadah Berhubungan Seks


PARADAPOS.COM -
Di sela berita gerakan separatis OPM yang kerap bikin onar, ada satu isu yang tak kalah menariknya.

Berdasarkan ulasan Kompas.com, berkembang satu ajaran sesat di Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua. 

Ajaran ini sangat berbahaya dan bisa menghancurkan Papua, yakni hadirnya seorang tokoh bernisial FM.

FM memiliki misi yang berbeda dari OPM (Organisasi Papua Merdeka).

FM sepertinya ingin merusak moral dan mental warga Papua, lewat ajaran agama.

Untuk menyerap banyak pengikut, FM mengaku sebagai Tuhan.

Kepada pengikutnya, FM mengajarkan satu ajaran sesat yang tak bisa diterima.

Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, mengatakan bahwa ajaran sesat yang diajarkan oleh FM yang mengaku Tuhan ini dilakukan dengan cara tanpa busana alias bugil. 

"Dalam ibadah yang dijalankan, semua pengikut tanpa busana, hingga adanya praktik hubungan badan bukan suami istri," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/5/2025). 

Menurut AKBP Umar, aliran sesat yang dipimpin oleh FM ini menerapkan praktik ibadah yang melenceng dari kebiasaan agama pada umumnya. 

"Mereka melakukan ibadah pada malam hari. Berdasarkan informasi, praktik ibadah tersebut termasuk tindak yang tidak dapat diterima oleh norma agama dan masyarakat," ujar Umar. 

"Jadi setelah ibadah bisa berhubungan badan meskipun itu bukan pasangan suami istri," imbuhnya. 

"Semua yang hadir dalam ibadah bisa bertukar pasangan atau bebas memilih pasangan," tandasnya. 

Selain itu, pria berambut gondrong itu mengaku bisa menyembuhkan orang sakit. 

Umar menambahkan, sekitar 3 bulan yang lalu kelompok ini membangun pondok di belakang SMA Negeri 1 Nimboran untuk ibadah. 

"Sekitar tanggal 5-6 Mei 2025 kemarin anak-anak dari Kampung Pobaim yang mendengar informasi itu masuk dan membubarkan kelompok itu,” ungkapnya. 

Dari pengecekan yang dilakukan oleh anak-anak muda tersebut, ternyata benar ada praktik ajaran sesat.

Sehingga FM diusir oleh anak-anak muda di Kampung Pobaim itu. 

“Pendirinya, yakni FM dan beberapa pengikutnya langsung melarikan diri ke Sorong. Jadi sampai sekarang tidak ada aktivitas lagi di lokasi,” ujarnya. 

Sumber: wartakota

Komentar