[UPDATE] Kejanggalan Jokowi di Pilgub DKI 2012, Zulkifli Bongkar Fakta: Operasi Besar Kuasai Indonesia!

- Minggu, 22 Juni 2025 | 16:25 WIB
[UPDATE] Kejanggalan Jokowi di Pilgub DKI 2012, Zulkifli Bongkar Fakta: Operasi Besar Kuasai Indonesia!




PARADAPOS.COM - Muncul sosok pria bernama Zulkifli mengungkapkan kejanggalan berkas Jokowi saat maju di Pilkada DKI Jakarta pada 2012 silam.


Zulkifli mengatakan, salah satu timses Jokowi kala itu bernama Deni Iskandar sempat heran saat mengurus dokumen .


Ia heran lantaran menemukan kejanggalan soal perbedaan foto yang ada di berkas dengan orang aslinya.


Hal ini kembali diingat Zulkifli usai politisi PDIP Beathor menuding ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka.


Hadir ungkap kejanggalan berkas Jokowi di Pilgub DKI Jakarta, siapa sosok Zulkifli sebenarnya?


Zulkifli mengaku sebagai teman dan juga kakak kelas dari Deni Iskandar.


Ungkap Kejanggalan Berkas Jokowi di Pilgub DKI Jakarta


Sebelumnya, Beathor Suryadi mengatakan pada tahun 2012 silam, ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka saat hendak jadi calon Gubernur DKI Jakarta.


Beathor bahkan menyebutkan sejumlah nama orang yang dia klaim mengetahui hal itu dengan sebutan tim Jakarta dan tim Solo.


Dalam tayangan wawancara di kanal Youtube inews tv, Beathor blak-blakan menyebutkan nama-nama orang yang tahu soal ijazah palsu Jokowi.


"Siapa saja yang terlibat?" tanya jurnalis, dilansir dari tayangan inews tv pada Kamis (19/6/2025).


"Kan ada Dani Iskandar, dari pihak DKI, aktivis yang ada di partai. Saya juga sudah cek kepada pak Prasetyo Egi Marsudi ketua DPRD bahwa itu ada antara kelompok Jakarta sama kelompok Solo. Maka setelah selesai ijazah itu dibikin, diserahkanlah ke pak Pras."


"Jadi Pak Pras dan kawan-kawan ada dari Gerindra M Syarif, dibawalah ke KPU DKI. Ketemu lah di situ dengan pak Juri Ardianto. Mereka ini semua tidak tahu asal-usul dokumen yang dibawa itu," ungkap Beathor Suryadi.


Ketika sosok Beathor mencuat di media, dr Zulkifli pun teringat dengan Deni Iskandar yang disebut Beathor.


"Ketika tulisannya Beathor itu muncul, saya jadi inget peristiwa itu," kata dr Zulkifli dikutip dari Youtube BANG EDY CHANNEL, Jumat (20/6/2025).


"Dia kan tahunya dari berkas itu, ketika ketemu, 'kok beda ya orangnya ya'," cerita Zulkifli.


Karena itu adalah ingatannya dari 2012 silam, Zulkifli pun memastikan kembali dengan mengkonfirmasi ulang ke orangnya langsung.


"Saya kejar sampai Surabaya, saya temui di Surabaya karena dia tinggalnya di Surabaya, kemarin saya ke Surabaya hanya untuk mengkonfirmasi," ujarnya.


"Eh kamu waktu itu ngomong ini ini, gimana sih kamu coba ulang ceritanya. Bahwa 'ini kok lain berkas yang saya urus dengan orangnya'. Itu kan berkas-berkasnya pakai kacamata, berkumis, 'lho kok orangnya ini begini ?'," ucap Zulkifli sambil menirukan ucapan Deni Iskandar.


Saat diskusi dengan temannya di Surabaya itu, Zulkifli menduga ini semacam operasi besar.


"Berarti ini orang yang disamarkan sebagai Joko Widodo atau difigurkan sebagai Joko Widodo," katanya.


"Artinya kesimpulan kami berdua saat di Surabaya, ini operasi besar ini, operasi besar untuk menguasai Indonesia diciptakanlah sosok yang untuk menguasai," ungkap Zulkifli.


Tak puas sampai di sana, Zulkifli mengaku mengkonfirmasi kembali ke teman-teman akrabnya yang lain.


"Saya konfirmasi dengan beberapa temen akrab lah, tokoh-tokoh intelejen yang duduk di posisi penting. Mereka cerita, oh biasa itu penyamaran itu biasa," cerita Zulkifli.


"Penyamaran di dunia intelejen itu biasa, katanya. Kalau dulu pakai operasi plastik, katanya gitu. Kalau sekarang malah dikloning, katanya. Saya makin ngeri ini kalau dikloning," ungkapnya.


👇👇


[VIDEO]




Tanggapan Pengacara Jokowi


Terkait tuduhan Beathor Suryadi soal ijazah Jokowi katanya dicetak di Pasar Pramuka, pengacara presiden ke-7 itu akhirnya bersuara.


Pengacara Jokowi Rivai Kusumanegara menyebut tudingan yang dilayangkan Beathor tidak berdasar sama sekali.


"Terkait informasi yang beredar seolah-olah Pak Jokowi membuat ijazah palsu di Jalan Pramuka, kami selaku kuasa hukum menilai hal tersebut hanya sekadar informasi yang bersikap bebas dan tidak memiliki nilai pembuktian. Apalagi kalau kita ikuti, seolah-olah itu cerita dari cerita," ungkap Rivai Kusumanegara.


"Juga diikuti cerita tersebut bahwa itu dilakukan tahun 2019 pada saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Pertanyaannya adalah lalu apa yang digunakan ijazah pak Jokowi pada saat mengikuti Pilkada Solo yang jauh sebelumnya?" sambungnya.


Diungkap Rivai, ia juga membantah bahwa ada tokoh PDIP yang terlibat isu ijazah palsu Jokowi.


"Kami sangat menyangsikan partai sebesar PDIP mengusung Gubernur, presiden dua kali dengan menggunakan ijazah yang seolah dipalsukan, apalagi dalam cerita tersebut seolah ada tokoh PDIP yang ikut terlibat. Kami sangat menyangsikan itu," kata Rivai.


Lagipula kata Rivai, tidak ada alasan Jokowi memalsukan ijazah.


Sebab ijazah tersebut juga dipakai Jokowi saat mencalonkan diri sebagai wali kota Solo di awal karir politiknya.


"Tidak ada motif bagi Pak Jokowi untuk memalsukan ijazah S1. Karena pada prinsipnya menjadi kepala daerah dan presiden cukup dengan ijazah SMA. Jadi untuk apa memalsukan ijazah S1? Apalagi kenyataannya termasuk hasil Puslabfor bahwa ijazah itu asli," tegas Rivai.


Tim Kampanye Jokowi Tahun 2012 Bersuara


Pernyataan yang diurai Beathor soal ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka itu akhirnya ditanggapi Andi Azwan.


Waketum Jokowi Mania itu mengaku tahu persis soal sosok Jokowi di tahun 2012.


"Saya terlibat langsung tahun 2012 sebagai tim kampanye pak Jokowi dan Pak Ahok, saya bagian dari tim sosialisasi kampanye, saya adalah wakil ketua umum Petir Gerindra yang dalam penuasan di sosialisasi kampanye," pungkas Andi Azwan.


Terkait dengan nama-nama yang disebutkan oleh Beathor sebagai dalang pemalsuan ijazah Jokowi, Andi Azwan mengaku mengenalnya.


Karenanya, Andi Azwan berani menegaskan bahwa pernyataan Beathor adalah omong kosong.


"Saya mengenal semua apa yang dikatakan bang Beathor itu, mas Anggit, Mas David, mas Widodo, Dani Iskandar, itu adalah teman-teman saya juga. Saya lihat ini enggak masuk akal, Bang Beathor itu mengatakan hal demikian. Karena proses dari Wali Kota kan sudah dilalui, dua periode pula, semua dokumen yang harus dilengkapi di KPU sudah dilampau waktu itu, dan itu tinggal melanjutkan saja di Gubernur DKI itu," pungkas Andi Azwan.


"Saya tidak kenal Bang Beathor, apa yang dikatakan bang Beathor itu teman-teman saya. Kalau saya bilang, ini mau pansos aja, memanfaatkan situasi ini untuk bisa tampil. Karena apa yang diceritakan itu omong kosong," sambungnya.


Untuk sosok Widodo yang disebut-sebut sebagai pencetak ijazah Jokowi di Pasar Pramuka, Andi membantahnya.


Kenal baik sosok Widodo, Andi menyebut tak mungkin Widodo memalsukan ijazah Jokowi.


"Saya ada di situ (saat Jokowi kampanye tahun 2012), dan tidak ada pembicaraan itu (soal ijazah palsu), saya kan teman baiknya pak Widodo, tidak ada bicara masalah itu. Jadi apa yang dikatakan Bang Beathor itu adalah omong kosong," ucap Andi Azwan.


Sumber: Tribun

Komentar