Sinyal Makin Kuat, Bobby Nasution Siap-Siap Masuk Bui!

- Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:45 WIB
Sinyal Makin Kuat, Bobby Nasution Siap-Siap Masuk Bui!

PARADAPOS.COM - Asap dugaan korupsi proyek jalan di Sumatera Utara makin pekat, dan kini bayang-bayangnya menjulur ke kantor Gubernur. 


Nama Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo sekaligus Gubernur Sumatera Utara, kian sering disebut setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap orang dekatnya, Kepala Dinas PUPR Topan Obaja Putra Ginting, lewat operasi tangkap tangan pada 27 Juni lalu.


Awalnya publik hanya menyaksikan Topan dan empat orang lain digiring ke Gedung Merah Putih, Jakarta, dengan tuduhan mengatur proyek jalan senilai Rp231 miliar. 


Namun tak butuh waktu lama sebelum sorotan beralih ke atas, kepada Bobby. 


Terlebih setelah Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan bahwa Bobby sempat ikut meninjau langsung lokasi proyek yang kini jadi bancakan korupsi.


“Dengan ikut meninjau, patut diduga ia mengetahui proyek itu dan persekongkolan yang terjadi,” kata Wana Alamsyah, Kepala Divisi Hukum dan Investigasi ICW, Jumat, 4 Juli 2025.


KPK sendiri belum menyebut Bobby sebagai tersangka ataupun saksi. 


Tapi juru bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan pintu pemeriksaan terbuka. 


“Siapa pun pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini, dan keterangannya dibutuhkan penyidik, akan dipanggil,” ujarnya.


Pernyataan itu seolah sinyal keras bahwa status Bobby tinggal menunggu waktu.


Sebab jarang sekali dalam OTT yang sudah melibatkan lima tersangka, apalagi dengan nilai suap yang diduga mencapai Rp46 miliar, seorang kepala daerah yang terlibat secara administratif dan hadir di lapangan lolos dari pemeriksaan.


Lingkaran Dekat dan Panggung Publik


Nama Topan bukan orang asing bagi Bobby. 


Selain menjabat sebagai Kadis PUPR Sumut, ia juga pernah diangkat menjadi Ketua Perbakin Medan saat Bobby menjabat Wali Kota. 


Topan pula yang mendampingi Bobby meninjau proyek jalan yang kini jadi perkara. 


Hubungan keduanya bukan sebatas atasan-bawahan, tetapi juga rekanan politik dan sosial.


Kini, setelah rumah Topan digeledah, KPK menyita uang Rp2,8 miliar tunai dan dua pucuk senjata api. Bobby buru-buru memberi jarak. 


“Saya tahu dia pernah Ketua Perbakin Medan, tapi jumlah senjata yang dia miliki saya tidak tahu. Soal uang di rumahnya juga saya tidak tahu asalnya,” katanya di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (3/7).


Halaman:

Komentar