PARADAPOS.COM -Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akhirnya buka suara soal kebijakan pelarangan sejumlah aktivitas di jenjang SMA dan SMK, seperti study tour, outing class, perpisahan, hingga wisuda.
Menurut Dedi, langkah ini bukan sekadar aturan formal, melainkan strategi untuk melindungi ekonomi keluarga di Jawa Barat.
"Sebetulnya itu strategi saya, agar masyarakat Jabar tidak lagi berutang atas nama kebutuhan sekolah," kata Dedi, Kamis 24 Juli 2025.
Dedi menyoroti fenomena warga yang terpaksa berutang melalui pinjaman online hingga bank keliling demi membiayai kegiatan sekolah anaknya. Karena itu, ia menekankan bahwa sekolah seharusnya tidak menjadi sumber tekanan finansial bagi orang tua.
Selain itu, Dedi juga tengah menyusun langkah untuk menekan pengeluaran harian wali murid, khususnya untuk kebutuhan jajan anak di sekolah.
"Nah, bagaimana yang miskin? Yang Rp15 ribu itu uangnya harus ditekan, misalnya dengan pola makan bergizi gratis (MBG), atau bawa bekal dari rumah kalau MBG belum tersedia. Jadi uang jajannya bisa ditabung," kata Dedi.
Dedi menegaskan bahwa efisiensi dari hal-hal kecil saat masa sekolah bisa memberikan dampak besar dalam jangka panjang. Salah satunya adalah membantu orang tua menabung untuk membeli rumah.
"Jadi dalam waktu yang tidak terlalu lama, orang Jawa Barat bisa punya tempat tinggal sendiri," demikian Dedi dikutip dari RMOLJabar.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Apa Itu Sound Horeg? Mengenal Fenomena Bass Perontok Genteng Ciptaan Edi Sound
Kompolnas: HP Arya Daru Hilang Belum Ditemukan, Terakhir Terlacak di Lokasi Ini
Sampai Temannya Memohon, Jokowi Tak Pernah Mau Masuk Grup WA Alumni
Siapa Dalang di Balik Fenomena Sound Horeg? Ini Kisah Edi Sound, Maestro dari Jatim