PARADAPOS.COM - Sebuah pernyataan tajam dari Presiden RI, Prabowo Subianto, sukses mencuri perhatian dan memicu perdebatan hangat di ruang publik.
Dalam sebuah pidato, Prabowo secara tegas mengaitkan masalah kemiskinan yang mengakar di Indonesia dengan kualitas para pemimpinnya, yang ia sebut "tidak pandai" dan "tidak handal".
Pernyataan ini sontak menjadi viral setelah potongan videonya tersebar luas di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram @undercover.id.
Ironisnya, alih-alih mendapat dukungan, pernyataan tersebut justru menjadi bumerang dan menuai ribuan komentar lucu dari netizen yang merasa sang Presiden seolah sedang mengkritik dirinya sendiri.
Momen tersebut terjadi saat Presiden Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada para kepala sekolah (kepsek) dan guru Sekolah Rakyat dalam sebuah acara di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/8/2025) lalu.
Di hadapan ratusan pendidik, Prabowo mengurai pandangannya tentang akar masalah kemiskinan bangsa.
Dengan nada tegas dan berapi-api, ia menyebut kompetensi pemimpin sebagai faktor penentu.
“Saudara harus mengerti bahwa kemiskinan itu terjadi karna pemimpin-pemimpin yang tidak pandai, pemimpin-pemimpin tidak handal, pemimpin-pemimpin tidak kuat, pemimpin-pemimpin tidak mampu menghadapi penjajahan dari luar," ucap Prabowo.
Menurutnya, ketidakmampuan para pemimpin inilah yang membuka celah bagi bangsa asing untuk dengan mudahnya menguasai kekayaan Nusantara.
Ia seolah menunjuk hidung para elite di masa lalu yang gagal menjaga kedaulatan ekonomi bangsa.
"Karna pemimpin tidak pandai, tidak handal, tidak paham bagaimana menjalankan negara dengan sebaik-baiknya maka bangsa-bangsa asing bisa menguasai nusantara yang begini luas," tegas Presiden Prabowo.
Setelah melontarkan kritik pedas tersebut, Prabowo kemudian menawarkan solusi. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan melupakan perbedaan demi memperbaiki kekurangan yang ada.
Menurutnya, para pemimpin harus berhenti berkonflik dan tidak mudah diadu domba.
"Karna itu salah satu upaya kita sekarang adalah untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangan kita sebagai bangsa. Bangsa ini harus bersatu, semua pemimpin harus kerjasama tidak boleh diadu domba lagi, tidak boleh menjadi pemimpin yang berhati kecil. Kita bersatu untuk kita bersama-sama menjaga dan mengelola kekayaan kita," lanjutnya.
Pidato ini jelas ditujukan untuk membakar semangat nasionalisme dan mendorong adanya rekonsiliasi politik demi fokus membangun negara dan mengelola sumber daya alam secara mandiri.
Namun, pesan persatuan tersebut tampaknya tenggelam oleh pernyataan awalnya yang kontroversial.
Netizen dengan cepat menangkap ironi dalam pidato tersebut.
Sebagai pemimpin tertinggi negara saat ini, pernyataan Prabowo tentang "pemimpin yang tidak pandai" dianggap oleh banyak orang sebagai sebuah autokritik atau kritik terhadap dirinya sendiri.
Kolom komentar di berbagai platform media sosial pun dibanjiri oleh respons jenaka yang menyindir sang Presiden.
“Dia lupa sdh jadi pemimpin, mlh msh kritik.. apa dia anggap pemimpinnya msh jkwi? (emoji ketawa),” ungkap akun mrno*.
“Presiden mengkritik prabowo subianto (emoji ketawa),” cuit se*.s**.
“Pak Prabowo sedang kritik Pak Subiyanto,” imbuh yffi*.
“Subianto mengkritik prabowo (emoji tepuk tangan 3x),” timpal ha15*.
“Prabowo sedang curhat mengenai sosok subiyanto,” kata akun yuri*.
👇
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Apa Kabar Kasus Maut Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi?
KPK Amankan Alphard Kinclong dari Rumah Noel Ebenezer
Alih-alih Bubarkan DPR, Pakar Minta Rakyat Usir Anggota Parlemen yang Tak Becus Bekerja!
KPK Sita 4 HP Noel dari Dalam Plafon, Curiga Sengaja Disembunyikan