WASPADA! Kudeta Senyap Gibran Lewat Pejabat Diduga Penyusup Ini di Dalam Istana

- Selasa, 23 September 2025 | 15:00 WIB
WASPADA! Kudeta Senyap Gibran Lewat Pejabat Diduga Penyusup Ini di Dalam Istana


WASPADA! Kudeta Senyap Gibran Lewat Pejabat Diduga 'Penyusup' Ini di Dalam Istana


Oleh: Sholihin MS

Pemerhati Sosial dan Politik


PENGANGKATAN Moh. Qodary, Bos Lembaga Survei Abal-abal Indo Barometer oleh Presiden Prabowo sangat membuat bingung banyak pihak. 


Pasalnya, Moh. Qodari adalah seorang penjilat tulen Jokowi, menjual harga diri dengan membohongi rakyat demi mendapat cuan. 


Moh. Qodari tidak punya prestasi dan integritas sedikit pun, apalagi menjadi Kepala Staf Kepresidenan, tidak punya kualifikasi sama semali. 


Benar, baru sehari dilantik, sudah membuat adu domba dengan Menteri Keuangan.


Orang yang tidak punya kualifikasi atas posisinya, biasanya pekerjaannya banyak bacot jual fitnah dan adu domba. 


Selama ini pekerjaan Qodari hanyalah jual beli kebohongan.


Pengangkatan Qodari menjadi KSP telah benar-benar merendahkan posisi Staf Presiden yang hanya mengangkat orang-orang yang dianggap berjasa melakukan kecurangan, tanpa latar belakang prestasi sama sekali


Yang justru tercium baunya bagi rakyat, masuknya Qodari ke Pemerintahan Prabowo adalah adanya misi terselubung dari Gibran (atas perintah Jokowi) untuk melakukan kekacauan (baca : menghancurkan) kestabilan Pemerintahan Prabowo secara senyap.


Melihat track record Moh. Qodari, ada lima kemungkinan mengapa dia bisa menjabat KSP :


Pertama, balas jasa Prabowo karena Qodari telah berhasil “memenangkan” hasil survey (rekayasa) baik manual count maupun quick count.


Jika ini yang terjadi, Prabowo telah Salah langkah karena merekrut orang yang tidak kompeten yang hanya akan merugikan Pemerintahannya saja.


Kedua, Prabowo punya tugas khusus yang harus diemban Qodari, terutamanya yang menyangkut strategi memenangkan Pemilu 2029.


Jika ini yang terjadi, berarti Prabowo akan mengulangi lagi kesalahan di tahun 2024, yaitu mempercayai dan menggunakan data fiktif dan manipulatif untuk menjadi barometernya


Ketiga, Prabowo telah tertipu oleh popularitas Qodari yang dianggap sukses memimpin Lembaga Survey Indo Barometer sehingga Prabowo ingin menerapkan strateginya.


Jika ini yang terjadi, memang Prabowo telah benar-tertipu oleh kebohongan dan akal bulusnya.


Keempat, Prabowo ingin menyenangkan Jokowi kalau orang kepercayaannya masih tetap dipakai, walaupun bukan jabatan strategis.


Jika ini yang terjadi, Prabowo memang masih dalam kendali Jokowi, walaupun tengah berusaha melepaskan diri secara ssngat perlahan dan hati -hati.


Kelima, Qodari punya misi khusus dari Jokowi, untuk menjadi “mata-mata” dan membuat kekacauan Pemerintahan Prabowo, tujuan akhirnya adalah melemahkan kekuatan Prabowo dan menyiapkan kudeta senyap untuk menobatkan Gibran jadi Presiden.


Jika ini yang terjadi, Prabowo harus segera memecat Qodari karena akan sangat membahayakan bukan saja kedudukan Prabowo sebagai Presiden, tapi juga Pemerintahannya akan terus dibuat tidak stabil.


Apa pun kemungkinannya, seorang Qodari sangat tidak layak diberi penghormatan di Pemerintahan, apa lagi duduk di istana sebagai KSP. 


Yang layak bagi dia adalah diproses hukum karena telah melaporkan hasil survey palsu dan manipulatif. ***

Komentar