Dengan modal sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang dinilai punya peluang untuk ikut dalam kontestasi nasional di masa depan.
Jika Gibran sukses mendampingi Prabowo dua periode, maka panggung politik bagi Kaesang bisa lebih terbuka.
Hal ini menunjukkan bagaimana Jokowi rencana politik disiapkan untuk jangka panjang dan berlapis.
Dinasti Politik Jokowi dan Prospeknya
Fenomena dinasti politik bukan hal baru di Indonesia. Publik sempat menyaksikan hal serupa pada beberapa daerah.
Jokowi tampaknya juga memanfaatkan legitimasi politiknya untuk membuka jalan bagi anak-anaknya.
Bagi sebagian pihak, hal ini menimbulkan perdebatan. Ada yang menganggapnya bentuk keberlanjutan kepemimpinan, tetapi ada pula yang menilai sebagai langkah mempersempit ruang regenerasi politik yang lebih luas.
Analisis Lebih Lanjut
Langkah Jokowi bisa dibaca dari dua sisi.
Pertama, sebagai strategi menjaga stabilitas politik dengan menempatkan keluarganya dalam posisi penting.
Kedua, sebagai upaya mempertahankan pengaruh setelah tidak lagi menjabat presiden.
Jika benar Kaesang ikut disiapkan, maka Jokowi rencana politik bukan hanya tentang periode Prabowo-Gibran, tetapi juga persiapan menghadapi kontestasi di Pemilu 2034.
Untuk memahami lebih dalam tren dinasti politik di Indonesia, pembaca bisa membaca analisis mendalam riset akademis di CSIS Indonesia mengenai regenerasi politik nasional.
Isu Jokowi rencana politik kini menjadi sorotan besar.
Dengan dukungan penuh pada Prabowo-Gibran, serta kemungkinan Kaesang masuk ke gelanggang politik, Jokowi seakan memberi sinyal bahwa pengaruh politiknya akan tetap kuat meski sudah tidak lagi menjabat presiden.
Sumber: SekitarBandung
Artikel Terkait
Fakta Gadai Mobil Pajero untuk Selamatkan Bilqis dari Suku Anak Dalam
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Modus Pencatutan Harga Impor: Barang Rp 45 Juta Dicatat Cuma Rp100 Ribu
Oknum Brimob Aniaya Mantan Pacar di Binjai: Kronologi & Proses Hukum Terbaru
Wamenag Zainut Tauhid Saadi Minta Gus Elham Hentikan Aksi Cium Anak Perempuan yang Viral