Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?

- Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:55 WIB
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?


Jagat maya belakangan dihebohkan dengan beredarnya video Wakil Ketua II DPRD Pasangkayu, Sulawesi Barat, Hariman Ibrahim yang 'blepotan' saat membacakan teks Pembukaan UUD 1945.

Dalam video yang beredar, disebutkan peristiwa itu terjadi saat upacara Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di halaman Kantor Bupati Pasangkayu, Rabu, 1 Oktober 2025.

Peritiwa itu menjadi viral setelah rekaman video itu beredar di media sosial, salah satunya dibagikan ulang akun Instagram, @faktaindo pada Sabtu (4/10/2025).

Dalam video itu, Hariman tampak tergagap-gagap membacakan teks di tengah para pejabat yang hadir di acara tersebut.

Ekspresi Hariman pun tampak menjadi sorotan para pejabat karena terlihat cengengesan saat kesulitan membacakan teks. Bahkan, terdengar suara pria yang ikut membantunya agar membacakan. Namun, kalimat pria itu yang mendiktekan justru tidak sesuai dengan bunyi teks Pembukaan UUD.

Akun yang mengunggah video juga turut mengutip keterangan Hariman yang menyebut alasannya kesulitan membaca teks karena tidak mengenakan kaca mata.

Sontak video pimpinan DPRD Pasangkayu yang gelagapan membacakan naskah Pembukaan UUD 45 menuai sorotan. Bahkan, anggota dewan itu telak menjadi olok-olokan netizen.

"Yang kaya gini kok bisa ya jadi wakil ketua DPRD?" cibir salah satu netizen disertai emoji tertawa.

"Ketinggalan kaca matanya atau gimana?" sindir yang lain.

"Saya SD baca UUD tanpa teks pak," timpal netizen lainnya.

Selain itu, ada juga netizen yang menyoroti kalimat salah dari suara orang yang menuntun Hariman usai terbata-bata membaca teks Pembukaan UUD.

"Itu yang dibaca kan Pancasila?" celetuk yang lainnya.

"Mending suruh les baca aja, kelihatannya beliau belum lancar membaca," cibir netizen lainnya lagi.

Sumber: suara
Foto: Kolase pimpinan DPRD Pasangkayu gelagapan baca teks Pembukaan UUD 45. (tangkapan layar/ist)

Komentar