Israel dilaporkan menolak untuk menyerahkan jenazah Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Penolakan ini menambah ketegangan dalam proses perundingan yang sedang berlangsung.
Yahya Sinwar, yang menjabat sebagai kepala Biro Politik Hamas, diyakini sebagai otak di balik serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, Mohammed Sinwar merupakan salah satu pemimpin senior dalam kelompok tersebut.
Berdasarkan laporan Radio Tentara Israel yang mengutip sumber keamanan, jenazah kedua tokoh Hamas itu tidak akan dimasukkan dalam tahap awal kesepakatan. Keputusan ini memicu reaksi keras dari Hamas.
Hazem Qassem, juru bicara Hamas, menuduh Israel melakukan manipulasi terhadap jadwal, daftar, dan langkah-langkah yang telah disepakati. Ia menegaskan bahwa Israel dinilai masih menghindar dari komitmen utamanya.
"Israel harus mematuhi apa yang sudah disepakati, dan kami menyerukan para mediator untuk menekan mereka," tegas Qassem, seperti dilaporkan Middle East Monitor pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Qassem juga menekankan bahwa semua tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, harus diserahkan pada fase pertama kesepakatan.
Di sisi lain, surat kabar Haaretz mengutip sumber politik yang menyebutkan bahwa tentara Israel akan menyelesaikan tahap awal penarikan pasukan sebagian dalam waktu 24 jam setelah kesepakatan dijalankan. Penarikan pasukan ini akan dilakukan sebelum pembebasan tawanan yang masih hidup.
Setelah penarikan pasukan, Amerika Serikat diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa prosedur awal telah terlaksana. Pembebasan tawanan hidup Israel diperkirakan akan berlangsung dalam waktu 72 jam setelah tahap pertama tersebut selesai.
Sumber: https://rmol.id/read/2025/10/10/682776/israel-tolak-serahkan-jenazah-yahya-sinwar-ke-hamas-
Artikel Terkait
Gempa Guncang Jembrana Bali Pagi Ini: Kronologi, Dampak, dan Wilayah Terdampak
Ammar Zoni Tertangkap Beredarkan Narkoba di Dalam Rutan, Begini Modusnya!
Ammar Zoni Beradu Tuduh dengan Narapidana Soal Asal-Usul Narkoba di Lapas
Misteri Pembunuhan Dina Oktaviani: Pria Pendiam dari Purwakarta Ternyata Pelakunya