Utang Kereta Cepat Whoosh Rp116 Triliun: Danantara Bingung, APBN Ditolak Menkeu
PT Danantara dikabarkan sedang menghadapi kebingungan untuk membayar utang proyek kereta cepat Whoosh (KCJB) yang nilainya sangat besar. Kondisi ini mendorong pihak internal Danantara mengusulkan agar beban utang tersebut dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara tegas menolak usulan tersebut. Purbaya menegaskan bahwa proyek Whoosh dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang telah memiliki manajemen dan sumber dividen sendiri untuk menangani kewajibannya.
Janji Presiden Jokowi Soal Kereta Cepat yang Tidak Akan Rugi
Analis Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengungkapkan bahwa mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menjanjikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan merugi. Janji ini disampaikan Jokowi dalam pertemuan di Istana Bogor pada 2019, saat Agus menyampaikan penolakannya karena proyek dinilai tidak layak (feasible).
"Pak Presiden waktu itu memberikan penjelasan bahwa ini tidak akan rugi, ini pasti baik buat bangsa ini karena berteknologi tinggi, dan seterusnya," papar Agus, seperti dikutip dari kanal YouTube Forum Keadilan.
Agus menceritakan, ketika ia menyampaikan ketidaklayakan proyek, Jokowi hanya tersenyum dan meyakinkan bahwa proyek akan berjalan. Saat Agus hendak bertanya lebih lanjut, ia mengaku mendapat kode dari anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk menghentikan pertanyaannya.
Artikel Terkait
Kisah Pilu di Tegal: Dua Bocah Tewas Usai Bikin Konten Lompat dari Jembatan Sungai Gung
Jokowi Cuma Tersenyum Saat Ditanya Soal Utang Kereta Cepat Whoosh, Apa Artinya?
Istri dan Keluarga Brigadir Esco Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Berencana, Ini Faktanya!
Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Bungkam, Benarkah Jadi Justice Collaborator KPK?