Dalam tradisi pesantren, para santri selalu diajarkan untuk berucap baik dan bermanfaat. Seorang yang mengklaim sebagai santri dan kader Nahdliyyin harus mampu menjaga perbuatan dan lisannya, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk menjaga marwah kelompok dan organisasi.
"Terkadang rusaknya wajah santri dan NU tidak selalu diakibatkan oleh pihak luar, tak jarang justru disebarkan oleh kelakuan orang yang mengaku santri dan kader NU," pungkas Habib Syakur.
Kronologi Ancaman Gorok Leher
Insiden ini berawal ketika Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin memimpin demonstrasi di gedung Trans TV sebagai bentuk protes terhadap konten program Xpose Unsensored. Dalam orasinya, Ainul Yakin menyampaikan ancaman eksplisit kepada karyawan Trans 7.
"Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian seperti anak Banser menggorok PKI," ucap Ainul Yakin yang disambut sorak setuju peserta aksi. Ia menambahkan, "Halal darah kalian apabila kalian mengolok-olok ulama nahdlatul ulama."
Pernyataan kontroversial ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk kalangan ulama yang menilai tindakan tersebut telah melampaui batas dan tidak mencerminkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
Sumber: holopis.com
Artikel Terkait
Prof. Mahfud MD: Perpol 10/2025 Bertentangan dengan Putusan MK 114/PUU-XXIII/2025
Viral Bendera Malaysia di Tenda Pengungsian Aceh: Fakta & Kontroversi
Foto Yunus Nusi di Kasino Singapura Viral, Warganet Kritik PSSI
Bahlil Klaim Listrik Aceh Pulih 97%, Warga Protes: Faktanya Masih 60% Gelap Gulita!