Trump Masukkan Nigeria ke Daftar Negara Sangat Mengkhawatirkan karena Kekerasan terhadap Umat Kristen
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi menetapkan Nigeria sebagai Negara Sangat Mengkhawatirkan (CPC) terkait laporan penganiayaan brutal terhadap umat Kristen. Penetapan ini menempatkan Nigeria dalam daftar yang sama dengan negara-negara seperti Tiongkok, Korea Utara, dan Pakistan yang dinilai AS melanggar kebebasan beragama secara serius.
Ancaman Eksistensial bagi Kekristenan di Nigeria
Dalam pernyataannya, Trump menyoroti ancaman eksistensial yang dihadapi oleh umat Kristen di Nigeria. "Kekristenan menghadapi ancaman eksistensial di Nigeria. Ribuan umat Kristen dibunuh. Islam radikal bertanggung jawab atas pembantaian massal ini," tegas Trump. Pernyataan ini disampaikan menyusul laporan dari berbagai lembaga pengamat HAM internasional tentang eskalasi kekerasan sektarian.
Konflik Sosial atau Persekusi Agama?
Namun, akar masalah kekerasan di Nigeria masih menjadi bahan perdebatan. Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, mengakui penderitaan umat Kristen tetapi menyatakan bahwa situasi di Nigeria lebih merupakan konflik sosial, khususnya sengketa lahan antara penggembala dan petani, daripada murni konflik agama.
Pandangan serupa disampaikan oleh Uskup Mathew Hassan Kukah dari Keuskupan Sokoto. Ia menegaskan bahwa kekerasan tidak hanya menargetkan umat Kristen, tetapi juga Muslim yang menolak ideologi ekstremis. "Kami tidak berhadapan dengan orang-orang yang berkeliling memegang parang untuk membunuh saya karena saya seorang Kristen," ujarnya.
Artikel Terkait
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Tuai Polemik, Ini Kata Mensos Gus Ipul
Kronologi Lengkap Penangkapan Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Berujung ke Bintang Film
Pelatihan Transmigran Lokal 2025: Bekal 75 Peserta Sidrap & Poso untuk Daerah Baru
Onadio Leonardo Ditangkap Polisi, Kronologi dan Pemasok KR Sudah Diamankan