BI Proyeksi Ledakan Transaksi Digital: Tembus 147 Miliar pada 2030
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa percepatan perkembangan teknologi digital telah mendorong sistem transaksi keuangan Indonesia menjadi semakin maju dan efisien. Kondisi ini berpotensi besar untuk mempercepat pertumbuhan nilai transaksi digital dari tahun ke tahun.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan fakta mengejutkan. Volume transaksi ekonomi dan keuangan digital (EKD) saat ini telah mencapai sekitar 37 miliar transaksi. Angka ini diproyeksikan akan melonjak drastis, hingga empat kali lipat, menjadi 147,3 miliar transaksi pada tahun 2030.
“Kami perkirakan yang sekarang EKD, ekonomi keuangan digital volume transaksinya 37 miliar transaksi akan naik empat kali lipat. Nilainya yang tadi itu Rp520 ribu triliun tinggal dikalikan empat kali,” tegas Perry dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) & Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2025 di Jakarta.
Tidak hanya transaksi EKD, sistem pembayaran digital juga diprediksi mengalami pertumbuhan eksponensial. Transaksi yang saat ini tercatat sebanyak 13 ribu transaksi, diproyeksikan akan meledak menjadi 4,6 miliar transaksi pada 2030.
Indonesia Menuju Pusat Digital Tercepat di Dunia
Perry Warjiyo menegaskan bahwa digitalisasi ekonomi dan keuangan adalah arah masa depan Indonesia. Ia meyakini dengan kuat bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi dan sistem pembayaran digital tercepat di dunia.
“Lima tahun lagi kita terus bergerak maju ke 2030 menjadi the best fastest digital dunia,” kata Perry dengan penuh keyakinan.
Artikel Terkait
Trump Perintahkan Uji Coba Nuklir AS Kembali & Dukung Korsel Bangun Kapal Selam Nuklir
3.379 Personel Dikerahkan, Sidang Hak Angket DPRD Pati 2025 Dijaga Ketat
SVLK Jamin Kayu Indonesia 100% Legal & Lestari, Ini Penjelasan Kemenhut
Laba Bersih BDMN Tembus Rp2,8 Triliun di Kuartal III 2025, NIM Tertahan di 6,9%