Ledakan Transaksi Digital RI 2030: BI Proyeksi Tembus 147 Miliar, 4 Kali Lipat!

- Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:40 WIB
Ledakan Transaksi Digital RI 2030: BI Proyeksi Tembus 147 Miliar, 4 Kali Lipat!

Laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company mengonfirmasi geliat ini. Ekonomi digital Asia Tenggara terus berkembang pesat dan mencapai nilai USD263 miliar pada 2024, dengan Indonesia sebagai salah satu pendorong utamanya, terutama melalui sektor Financial Technology (fintech).

Peningkatan daya saing Indonesia juga terlihat nyata. Berdasarkan World Digital Competitiveness Ranking 2024, Indonesia melonjak 13 peringkat ke posisi ke-43 secara global. Sementara dalam Global Innovation Index (GII), posisi Indonesia juga naik tujuh peringkat ke urutan 54 dunia.

Visi dan Strategi Jangka Panjang Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menempatkan transformasi digital sebagai pilar utama pembangunan nasional. Untuk memperkuat arah ini, sejumlah dokumen strategis telah diluncurkan, termasuk Visi Indonesia Digital 2045 dan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030.

Target besarnya adalah memasukkan Indonesia ke dalam 20 besar negara dengan daya saing digital tertinggi di dunia pada 2045. Selain itu, kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga ditargetkan meningkat hingga minimal 20 persen.

Dukungan Nyata melalui FEKDI x IFSE 2025

Mendukung target ambisius tersebut, BI kembali menggelar FEKDI x IFSE 2025. Acara ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Sejak pandemi, FEKDI telah bertransformasi menjadi platform utama ekonomi digital di kawasan ASEAN yang secara aktif mendorong terciptanya ekosistem keuangan digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Halaman:

Komentar