Petenis Belarusia ini mengakui bahwa dua minggu terakhir merupakan periode tekanan baginya, dan ia sangat bahagia bisa mengatasi tekanan tersebut dan bermain di level tinggi. Kemenangan ini diharapkan menjadi motivasi tambahan bagi Sabalenka untuk meraih gelar grand slam lainnya, mengingat sejauh ini ia baru berhasil berjaya di Australia Open.
Meskipun pada tahun lalu Sabalenka tampil impresif dengan selalu mencapai semifinal di empat grand slam, ia gagal di semifinal French Open dan Wimbledon, serta kalah di babak final US Open. (*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jambione.com
Artikel Terkait
Erick Thohir Resmi Kuasai 100% Saham Oxford United: Dampak bagi Manajemen dan Masa Depan Pemain Indonesia
Keributan Dillon Danis vs Tim Khabib Pecah di UFC 322: Abubakar Terlibat Ricuh
Persib Bandung Vs Selangor FC: Modal 5 Kemenangan Beruntun untuk ACL Two 2025
Kisah Cinta Ricky Subagja & Cica Andjani: Rahasia Harmonis Meski Selisih Usia 26 Tahun