Karena menurut Yunarto, sosok yang paling fleksibel dalam dunia marketing termasuk marketing politik tidak bisa kalah, sehingga tidak mengherankan jika Jokowi menang 3 kali Pilpres, meskipun pada 2024 bergerak sebagai bayangan.
"Apa yang menyebabkan mereka kalah (Ganjar-Mahfud), salah satunya gara-gara kerasnya itu juga gitu, karena tidak lentur lawannya adalah sosok 'Jokowi', katakanlah betul Jokowi ada di belakang Prabowo-Gibran yang kalau saya mau terjemahkan satu kata itu bahasa Inggris-nya agile, lentur tangkas fleksibel," ungkapnya.
"Pak Jokowi itu orang seperti itu dan dalam dunia marketing termasuk marketing politik, orang yang paling fleksibel itu tidak bisa kalah dan itu dilakukan oleh Jokowi," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Metro TV, Jumat (17/5).
Sementara diketahui, calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Ganjar Pranowo menegaskan sikapnya untuk berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, sikap tersebut juga merupakan bentuk penghormatan kepada pasangan calon nomor urut 2 yang keluar sebagai pemenang kontestasi.
"Ini sebagai sebuah penghormatan saya kepada pemenang dan menunjukkan sikap kepada publik, kami tidak di pemerintahan," ujar Ganjar kepada wartawan di Kantor Dewan Pimpinan Nasional Barikade '98, Jakarta, Selasa (7/5/2024), dikutip dari Republika.
Artikel Terkait
Roy Suryo Investigasi Ijazah Gibran di UTS Sydney: Fakta & Kejanggalan Terungkap
Roy Suryo Klaim Fufufafa adalah Gibran: Fakta & Bantahan yang Menggemparkan
Projo Deklarasi Dukungan Penuh ke Prabowo-Gibran, Siapkan Capres 2029
Pamali Keraton Solo: Larangan Presiden Melayat Raja yang Wafat dan Dampaknya