Dan jika Partai Gerindra berhasil menarik PKS untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan Habib Rizieq untuk tidak mendukung atau memberikan suara kepada Anies Baswedan, maka mantan capres nomor urut satu itu akan sulit maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Karena PKS sudah ditarik kemudian Rizieq juga sudah ditarik, dan Anies ini mau sama siapa karena basis suara Anies di Jakarta ataupun secara nasional itu kan memang dari kelompok PKS, lalu kemudian ditambah dengan kelompok Rizieq dan golongannya," ucapnya.
"Kalau kemudian Gerindra sukses untuk merekrut PKS untuk membuat koalisi KIM Plus bersama PKS, lalu sekarang Rizieq juga ditarik untuk supaya tidak mendukung Anies atau minimal tidak bersuara lagi seperti Pilpres 2024, maka Anies ini sulit untuk bisa maju di Pilgub DKI Jakarta, karena Anies bukan siapa-siapa," imbuhnya, dikutip dari SEWORD TV, Senin (12/8).
Untuk diketahui, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum Habiburokhman dengan Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat pada Minggu (4/8/2024).
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pertemuannya dengan Habib Rizieq Shihab merupakan silaturahmi kebangsaan untuk membangun Indonesia Maju.
"Silaturahmi kebangsaan merajut silaturahmi, memandang ke depan, dalam kebersamaan, membangun Indonesia Maju," ujarnya, dikutip dari Detik.
Artikel Terkait
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda, Adidas, dan Dampaknya bagi Demokrasi
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?