Roy Suryo Tak Percaya Polisi yang Sebut Ijazah Jokowi Asli, Jokowi Mania: Jangan Tinggal di Indonesia!

- Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:25 WIB
Roy Suryo Tak Percaya Polisi yang Sebut Ijazah Jokowi Asli, Jokowi Mania: Jangan Tinggal di Indonesia!


PARADAPOS.COM
- Wakil Ketua Jokowi Mania (Joman), Andi Azwan, menyoroti sikap pakar telematika Roy Suryo yang masih tidak percaya dengan penyelidikan Bareskrim Polri atas keabsahan ijazah milik Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, Roy Suryo menyatakan akan melaporkan penyidik Bareskrim Polri karena dianggap tidak transparan dalam menangani aduan soal dugaan ijazah palsu Jokowi.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI (Menpora) itu mengaku telah kecewa dengan penyelidikan Bareskrim Polri.

"Ini prosesnya sembunyi-sembunyi. Harusnya gelar terbuka, ijazahnya tampilkan. Kemudian, undang pakar-pakar, biar semua terbuka," kata Roy dalam program On Point with Adisty di YouTube Kompas TV, Jumat (23/5/2025). 

Roy menyebutkan, dokumen ijazah yang ditampilkan justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan karena terlihat tidak otentik.

"Kemarin yang ditampilkan, digital juga, fotokopi lagi, di-scan, terus yang terlipat lagi. Jadi, yang sudah jelek banget," katanya.

Sikap Roy Suryo yang masih tidak percaya Bareskrim Polri ini telah mendapat tanggapan langsung dari Jokowi.

Jokowi merasa heran.

Menurut Jokowi, jika Roy Suryo sampai melaporkan penyidik Bareskrim Polri, hal itu mencerminkan tidak adanya kepercayaan terhadap lembaga negara dan institusi publik. 

"UGM ndak dipercaya, Bareskrim tidak dipercaya. KPU ndak dipercaya. Yang mau dipercaya siapa?" ujar Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/5/2025), dilansir TribunSolo.com.

"Jangan Tinggal di Indonesia"


Terkait sikap Roy Suryo yang tidak percaya dengan penyelidikan Bareskrim Polri atas ijazah Jokowi, Andi Azwan pun memintanya untuk tak lagi tinggal di Indonesia.

Hal ini dia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Jumat (30/5/2025).

"Kalau kita tidak percaya kepada aparat hukum sendiri, ya jangan tinggal di Indonesia. menurut saya. Ya kan?" kata Andi.

"Biar bagaimanapun ini adalah lembaga negara gitu loh."

"Dan memang sih ya kalau kita melihat, dia [Roy Suryo] berharapnya itu Bareskrim memihak kepada dia."

Selanjutnya, Andi Azwan juga menyoroti tanggapan Roy Suryo yang menilai penyelidikan Bareskrim Polri soal ijazah tersebut tidak bersifat saintifik.

Menurut Andi, sebaiknya Roy Suryo menanyakan langsung saja prosesnya.

Kemudian, Andi menegaskan, agar Roy Suryo selaku warga negara Indonesia percaya kepada lembaga negara.

"[Soal saintifik] Itu kan tidak perlu diperdebatkan. Bisa dia tanya langsung saja di mana prosesnya seperti apa. Tapi kan kita harus percaya kepada lembaga negara," papar Andi.

"Kenapa tidak percaya dengan lembaga negara itu? Saya kembali, pergi saja dari Indonesia menurut saya."

Andi pun menanggapi permintaan gelar perkara khusus secara terbuka oleh pihak Roy Suryo.

Menurut Andi, hal tersebut memang hak Roy Suryo, tetapi pelaksanaannya tetap ditentukan oleh kepolisian.

"Permintaan gelar perkara khusus terbuka silakan saja. itu hak dia untuk minta itu. Apakah dipenuhi ya tergantung dari kepolisian negara Indonesia, Bareskrim itu sendiri," jelasnya.

Andi Azwan pun mempertanyakan mengapa upaya Roy Suryo cs mempermasalahkan keaslian ijazah Jokowi tidak kunjung selesai.

Kata Andi, Roy Suryo cs selalu berlindung di balik kata-kata 'merepresentasikan atau mewakili publik.'

"Tapi yang saya perlu tekankan di sini adalah bahwasanya sampai kapan ini akan selesai. Dan mereka juga kan selalu ber-cover ya, dengan bilang, 'bahwa kami ini adalah representasi dari publik untuk membuka hal ini,'" ujar Andi.

"Di mana dibilang bahwa mereka adalah representasi publik? Sedangkan Survei Indikator mengatakan 66,9 persen tidak percaya bahwa ijazah Pak Jokowi palsu. Itu ijazahnya asli."

Andi Azwan juga bertanya-tanya soal maunya Roy Suryo cs.

"Ini hal yang sangat yang membuat kita ini ditanya-tanya mau apa mereka sebetulnya," kata Andi.

"Sudah dijelaskan secara saintifik pun, mau apa sebetulnya. Nggak akan mereka jawab maunya apa. Selalu berkata, pingin mencari kebenaran. Kebenaran seperti apa mau dibuktikan gitu?"

Sumber: tribunnews

Komentar