Waduh! Tuduh Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Silfester Matutina Ungkap Politisi PDIP Ini Pernah Palsukan Dokumen di KSP

- Jumat, 27 Juni 2025 | 15:05 WIB
Waduh! Tuduh Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Silfester Matutina Ungkap Politisi PDIP Ini Pernah Palsukan Dokumen di KSP




PARADAPOS.COM - Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, menyerang balik politisi senior PDIP, Beathor Suryadi, yang menyebut ijazah mantan Presiden Jokowi dipalsukan di Pasar Pramuka.


Silfester tidak tinggal diam dan mengungkap pengalaman masa lalu terkait Beathor.


Ia menyebut bahwa sejak 2014 sudah mengenal dekat sosok Beathor, bahkan pernah mengetahui tindakan tak etis yang diduga dilakukan Beathor saat berada di Kantor Staf Presiden (KSP).


"Beathor ini semenjak 2014 berkawan sama kita. Intinya, kalau dia mengatakan ijazah Pak Jokowi dipalsukan di Pasar Pramuka, sebenarnya dia sendiri pernah memalsukan dokumen di KSP," kata Silfester dikutip pada Kamis (26/6/2025).


Dikatakan Silfester, pada masa KSP di bawah Luhut Binsar Pandjaitan, Beathor sempat menjabat posisi rendah dan kala itu diduga membuat surat atas nama KSP yang ditujukan ke para pengusaha.


Hal itu, lanjutnya, membuat Beathor akhirnya dinonaktifkan dari jabatannya.


"Ceritanya waktu itu dia membuat satu dokumen mengatasnamakan KSP kepada para pengusaha… Diketahui oleh pimpinan KSP, dia akhirnya dinonaktifkan, jadi non-job lah, nggak dipecat," Silfester menuturkan.


Silfester bilang, Beathor sempat mengundangnya untuk menggunakan salah satu ruangan kosong di kantor, meski sudah tidak menjabat, untuk menjalankan aktivitas yang dianggapnya mencurigakan.


"Bahkan dia pernah mengundang saya ketika sudah dinonjobkan. Dia itu kantornya ada satu ruangan kosong tapi ada telepon, terus dia bilang, Bro kita bikin kantor di sini aja. Nanti kita telepon pengusaha-pengusaha," tandasnya.


Sebagai pengacara dan pengusaha, Silfester mengaku menolak ajakan itu. 


Ia menduga tindakan Beathor saat ini mungkin dipicu oleh tekanan ekonomi.


"Jangan-jangan karena nganggur terus gak punya uang ya kan, dia bikin yang aneh-aneh. Saya pernah ngasih dia duit juga," kuncinya.


Sebelumnya, Beathor Suryadi mengatakan bahwa Andi Widjajanto, mantan Gubernur Lemhannas dan tokoh PDIP disebut pernah melihat langsung dokumen ijazah milik Jokowi yang diyakini tidak otentik.


Beathor mengatakan, Andi menyaksikan dokumen tersebut saat masa pencalonan Jokowi di Pilpres 2014.


Namun, menurutnya, ijazah itu merupakan cetakan ulang yang diproduksi tahun 2012 ketika Jokowi mendaftar sebagai calon Gubernur DKI Jakata.


“Andi belum sadar kalau yang ia lihat itu cetakan 2012. Itu digunakan untuk keperluan Pilgub DKI,” ujar Beathor, Rabu (18/6/2025).


Beathor juga menuding proses pencetakan ijazah dilakukan secara diam-diam di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Pusat, oleh tim relawan Jokowi yang berasal dari Solo.


Ia menyebut sejumlah nama seperti David, Anggit, dan Widodo, serta kolaborator dari PDIP DKI, termasuk Dani Iskandar dan Indra.


“Dokumen itu disusun buru-buru di rumah Jalan Cikini No. 69, Menteng. Semua strategi disiapkan di sana,” katanya.


Widodo disebut-sebut sebagai tokoh kunci dalam proses pencetakan, namun menurut Beathor, ia telah menghilang sejak isu buku kontroversial karya Bambang Tri tentang ijazah Jokowi heboh.


Yang mengejutkan, kata Beathor, adalah reaksi Andi Widjajanto ketika melihat foto di berbagai ijazah Jokowi yang terlihat identik.


“Seharusnya tiap jenjang pendidikan memakai foto berbeda. Ini justru sama semua,” tandasnya.


Sumber: Fajar

Komentar