Jokowi Dianggap Bukan Alumni, Ketua Kagama: Geruduk UGM Bisa Jadi Malapetaka!

- Senin, 07 Juli 2025 | 06:25 WIB
Jokowi Dianggap Bukan Alumni, Ketua Kagama: Geruduk UGM Bisa Jadi Malapetaka!




PARADAPOS.COM - Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, memberikan peringatan kepada para alumni UGM yang tergabung dalam Relagama Bergerak terkait rencana aksi geruduk UGM dalam polemik ijazah mantan Presiden Jokowi.


Heru mengungkapkan bahwa dirinya sudah mendapatkan informasi terkait rencana itu.


“Informasi yang saya terima, surat resmi akan dilayangkan ke UGM Senin, 7 Juli 2025,” kata Heru, Senin (7/7/2025).


Heru menegaskan, Relagama memang sudah menyampaikan sikap keras terhadap UGM, bahkan juga kepada Presiden Jokowi.


“Per tanggal 3 Juli kemarin, teman-teman Relagama sudah menyatakan sikap dan permintaannya ke rektorat, dekan, dan Pak Jokowi. Mereka memberikan ultimatum dalam waktu satu kali 24 jam,” ucapnya.


Heru mengatakan, ultimatum tersebut sebenarnya sudah selesai masa waktunya.


“Artinya, kalau dihitung maju saat ini, ya sudah selesai. Secara aklamasi mereka sudah menyatakan bahwa Pak Jokowi bukan lulusan UGM,” Heru menuturkan.


Dikatakan Heru, pernyataan itu bahkan sudah sangat jelas dalam surat resmi Relagama.


“Dalam poin pernyataan terakhir yang kami baca, mereka menyatakan jika ultimatum tersebut tidak direspons, otomatis pihak Relagama sepakat mengatakan Joko bukan alumni UGM,” beber Heru.


Namun, Heru mempertanyakan, langkah apa lagi yang sebenarnya ingin dibawa Relagama ke UGM dalam aksi geruduk nanti.


“Pertanyaannya, ketika ultimatum itu sudah berakhir atau selesai, rumusan apa yang akan dibawa ke rektorat?” tanyanya.


Heru mengingatkan, pihak UGM dipastikan akan tetap bertahan pada sikap sebelumnya.


“Saya yakin, seandainya rektor atau yang mewakili menemui alumni, akan tetap sama, melakukan dalih atau argumentasi bahwa UGM sudah memberikan dokumen-dokumen administrasi Pak Jokowi waktu kuliah sampai selesai ke Bareskrim dan Polda Metro Jaya,” imbuhnya.


Heru juga memprediksi, Jokowi tidak akan datang ataupun menunjukkan ijazah secara langsung ke UGM seperti yang dituntut Relagama.


“Saya mewanti-wanti ke teman-teman Relagama bahwa Pak Jokowi dipastikan tidak bisa datang, juga akan menolak, dan menyatakan bahwa ijazah akan ditunjukkan ketika pengadilan meminta,” kata Heru.


Ia mengaku hal ini sudah pernah disampaikan dalam pertemuannya dengan sejumlah pihak sebelumnya.


“Ini persis sama ketika saya datang ke Solo, 14 Mei kemarin. Dikatakan bahwa Pak Jokowi punya ijazah asli dan akan dibawa ke pengadilan,” ungkapnya.


Menurut Heru, mantan Presiden Jokowi tetap berpegang pada proses hukum.


“Pak Jokowi akan bilang, ijazahnya sudah pernah diberikan kepada Bareskrim. Artinya, Pak Jokowi telah sah melakukan proses hukum yang sudah dilaluinya, pada akhirnya Bareskrim menyatakan ijazah Pak Jokowi identik dengan teman-teman seangkatannya,” tegasnya.


Heru pun mengingatkan Relagama untuk berhati-hati agar tidak terjebak dalam blunder politik.


“Ini menjadi argumen yang tentu menjadi perenungan dalam konteks UGM dan Jokowi yang sudah final berargumentasi dan bertindak,” terangnya.


Ia berharap Relagama tidak salah langkah dalam aksi mereka. Sebab, ia telah lebih dahulu melaluinya.


“Ini ruang yang cukup rumit dan pelik. Menurut saya, harus cermat dipertimbangkan karena nanti terjadi kesalahan tafsir dan argumentasi, ini justru akan menjadi malapetaka terhadap Relagama,” kuncinya.


Sumber: Fajar

Komentar