PARADAPOS.COM - Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai rencana penugasan Wapres Gibran Rakabuming Raka mengurusi Papua dari segi pembangunan dan HAM membuat hubungan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dekat. Sementara, hubungan politik Prabowo-Joko Widodo (Jokowi) kian renggang.
"Memberi isyarat hubungan politik keluarga Jokowi dengan Prabowo makin tidak seiring," ujarnya, Jumat (11/7/2025).
Wacana penugasan Wapres Gibran mengurusi Papua bisa menjadi strategi cerdas Presiden Prabowo untuk mengkotakkan Gibran secara politik. Dengan ditempatkan di Papua, maka popularitas Gibran dapat terhambat.
Penugasan itu sekaligus isyarat hubungan politik Joko Widodo-Prabowo Subianto semakin tak seiring. Bahkan, bisa menjadi membuat hubungan Megawati dan Prabowo semakin dekat.
"Jika akhirnya daerah aglomerasi tidak dikelola oleh Gibran, tanda keluarga Jokowi makin diasingkan dari lingkaran politik elite Jakarta. Dan, bisa jadi hubungan Mega-Prabowo akan makin dekat," kata Ray.
Sebelumnya, Gibran mengaku siap ditugaskan Presiden Prabowo untuk berkantor di Papua. Mantan Wali Kota Solo ini menyebut berkantor di Papua bukan hal yang baru dilakukan oleh Wapres. Sebelumnya, Wapres KH Ma'ruf Amin juga pernah berkantor di Papua.
"Ya, ya itu sebenarnya bukan hal yang baru itu dari zaman Pak Wapres Ma'ruf Amin dari 2022, 2021 mungkin ya sudah lama," ujar Gibran di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).
Dia sebagai pembantu Presiden siap ditugaskan di mana pun dan kapan pun, termasuk berkantor di Papua. Dia juga menunggu perintah lebih lanjut dari Prabowo mengenai rencana berkantor di Papua.
"Kami sebagai pembantu Presiden siap ditugaskan di mana pun, kapan pun, dan saat ini kita nunggu perintah berikutnya kita siap, kita siap," katanya.
Gibran mengungkapkan meski Keputusan Presiden (Keppres) penugasan belum diterbitkan, dia mengaku telah menyiapkan diri untuk bertugas di Papua kapan saja. "Misalnya Keppresnya belum keluar, saya sudah siap kapan pun," ujarnya.
Sumber: sindo
Artikel Terkait
Luhut Sedih Jasa Jokowi Dilupakan, PDIP: Berlebihan!
Gibran Harus Buktikan Kinerja jika Ditugaskan di Papua
Realitas Politik Parlemen Bikin Proses Pemakzulan Sulit Dilakukan
Luhut Sedih Jasa Jokowi Dilupakan, PDIP Minta Setop Playing Victim: Dia yang Berkhianat!