Istana Gerah, Loyalis Jokowi Dinilai Ganggu Konsolidasi Politik Prabowo!

- Selasa, 05 Agustus 2025 | 08:35 WIB
Istana Gerah, Loyalis Jokowi Dinilai Ganggu Konsolidasi Politik Prabowo!

PARADAPOS.COM - Manuver politik yang diduga dirancang dari lingkaran dalam Istana memunculkan spekulasi adanya rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, dengan target utama menggulingkan Bahlil Lahadalia dari posisi ketua umum.


Menurut pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, skenario ini bisa dilihat sebagai sinyal ketidaksenangan elite Istana terhadap pengaruh Jokowi yang terlalu dominan di pemerintahan baru Prabowo Subianto.


“Bahlil masih dianggap sebagai loyalis Jokowi yang kuat. Maka sangat mungkin Istana sedang menyiapkan skenario untuk merapikan ulang peta kekuasaan, termasuk melalui Munaslub,” ujar Efriza, Senin 4 Agustus 2025.


Efriza menggarisbawahi bahwa meskipun Prabowo telah menjadi presiden, aura dan pengaruh Jokowi masih terasa kuat di kabinet, termasuk lewat orang-orang dekatnya seperti Bahlil.


"Presiden Prabowo tentu ingin membangun pemerintahan yang berdaulat dan solid, tanpa dibayangi pengaruh presiden sebelumnya. Ini mungkin alasan mengapa muncul gagasan untuk mengganti pimpinan partai yang dianggap terlalu condong pada Jokowi,” jelasnya.


Menurut Efriza, upaya menggoyang posisi Bahlil lewat Munaslub merupakan strategi untuk menyusun ulang loyalitas politik, menguatkan pengaruh Prabowo, dan membersihkan sisa-sisa ‘warisan Jokowi’ dalam tubuh kekuasaan.


“Golkar adalah partai penting dalam koalisi. Tetapi jika dikendalikan oleh figur yang lebih setia kepada Jokowi daripada Prabowo, maka itu bisa menjadi hambatan dalam konsolidasi kekuasaan yang kini tengah dijalankan Istana,” jelasnya.


Nama Nusron Wahid, tokoh yang dinilai lebih netral dan bisa bersinergi dengan agenda Prabowo, disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Bahlil jika Munaslub benar-benar digelar.


“Dengan restu Istana, Nusron bisa menjadi pion baru dalam konsolidasi kekuasaan Prabowo. Ini semua bagian dari upaya membangun kontrol penuh terhadap partai pendukung,” kata Efriza.


Efriza menyebut bahwa Istana tengah berupaya keras menegaskan batas dengan era pemerintahan sebelumnya, dan manuver politik seperti Munaslub Golkar menjadi salah satu instrumen untuk mengikis dominasi figur Jokowi dalam arena kekuasaan saat ini.


“Isu Munaslub bisa jadi langkah awal mengikis kekuatan lama. Prabowo harus membuktikan dirinya bukan sekadar penerus Jokowi, tapi pemimpin yang memegang penuh kendali atas pemerintahannya sendiri,” kata dia.


Golkar Mulai Bersih Bersih Loyalis Jokowi, Bahlil Terancam Lengser!


Ketegangan politik internal Partai Golkar kembali memuncak seiring semakin santernya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Halaman:

Komentar