PARADAPOS.COM - Isu liar mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut-sebut dibuat di sebuah percetakan di Pasar Pramuka, Jakarta, telah bergulir di panggung politik.
Dilontarkan pertama kali oleh politikus senior PDI-Perjuangan, Beathor Suryadi, tudingan ini terus didaur ulang untuk menyerang legitimasi akademik sang presiden.
Kini, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai almamater akhirnya memberikan respons yang cerdas dan menohok.
Melalui Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., UGM tidak hanya membantah, tetapi juga memaparkan logika sederhana yang secara telak mematahkan narasi tersebut.
Jawaban Prof. Wening menunjukkan posisi UGM yang tenang namun tegas dalam menghadapi isu yang menyeret nama besar institusinya.
Dalam sebuah sesi wawancara, Prof. Wening dihadapkan pada pertanyaan langsung mengenai rumor ijazah Jokowi yang dibuat di Pasar Pramuka dan bagaimana UGM menyikapinya.
Alih-alih menjawab secara defensif, ia memilih menggunakan analogi yang mudah dipahami namun sangat kuat.
Ia mencontohkan misalnya ada sebuah perguruan tinggi ternama Oxford di Amerika kemudian ada seseorang yang memalsukan ijazah Oxford.
"Dan kemudian dipakai oleh dia dan kemudian orang percaya bahwa itu palsu. Itu kan tidak ada hubungannya dengan Oxford. Misalnya ini sebagai pengandaiannya," kata Wening dikutip dari akun Youtube Universitas Gadjah Mada.
Melalui perumpamaan ini, Prof. Wening secara brilian memisahkan dua hal: integritas institusi (dalam hal ini UGM atau Oxford) dengan tindakan kriminal individu yang melakukan pemalsuan.
Menurutnya, jika ada oknum yang memalsukan ijazah, maka yang bermasalah adalah oknum tersebut, bukan institusi yang namanya dicatut.
Keaslian ribuan ijazah yang telah dikeluarkan UGM tidak bisa dianulir hanya karena ada satu tindakan pemalsuan di luar sana.
Pewawancara kemudian mencecar lebih dalam, menanyakan apakah UGM tidak merasa dirugikan karena reputasinya seolah direndahkan, seakan-akan ijazahnya bisa dengan mudah dicetak di pinggir jalan.
Apakah UGM tidak akan mengambil langkah hukum jika ada yang terbukti memalsukan ijazah atas nama UGM?
Di sinilah Prof. Wening memberikan jawaban pamungkas yang sekaligus menjadi tantangan balik bagi para penyebar isu.
Ia menegaskan bahwa UGM tidak akan tinggal diam jika ada bukti konkret.
"Ya UGM akan bergerak dari sisi hukum laporkan dan lain sebagainya," tegasnya, menunjukkan bahwa UGM memiliki mekanisme untuk melindungi nama baiknya.
Namun, ia kemudian mengungkap satu fakta kunci yang selama ini luput dari perhatian publik dan para penuding.
Seluruh narasi mengenai ijazah palsu di Pasar Pramuka ternyata hanyalah desas-desus tanpa dasar laporan yang jelas.
"Memang tidak pernah ada yang melaporkan secara resmi bahwa ijazah UGM pernah dipalsukan di Jalan Pramuka? Tidak ada laporan itu," pungkas Prof. Wening.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Terbaru! UGM Ungkap Alasan Ogah Tunjukkan Ijazah Jokowi ke Roy Suryo Cs, Oh Ternyata...
TERUNGKAP Isi Pembicaraan FX Rudy-Hasto Usai Bambang Pacul Dicopot
Prof Jimly Usul Wapres Dipilih Presiden: Bukan Hasil Kasak-Kusuk Pragmatis Transaksional, Kalian Setuju?
Gak Guna! Panas Isu Soal Wakil Rakyat, 2 Presiden Indonesia Pernah Berupaya Bubarkan DPR RI