Adapun beberapa menteri yang disebut Dhani perlu dievaluasi oleh Presiden Prabowo seperti Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Menteri yang menjabat sejak era Jokowi ini dinilai gagal memberi masukan akurat soal kondisi keuangan negara, hingga kebijakan pajak yang justru semakin membebani masyarakat miskin.
Menteri lain yang perlu dievaluasi menurut Dhani yakni Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sebagai pejabat yang perlu dicopot.
Menurutnya, berbagai kebijakan maupun pernyataan mereka tidak mencerminkan empati pada rakyat.
“Evaluasi DPR saja tidak cukup untuk membereskan Indonesia. Harus menyentuh menteri-menteri bermasalah dan berkinerja buruk,” tegasnya.
FAI menilai selama hampir setahun pemerintahan Prabowo, capaian Asta Cita terhambat oleh menteri yang tidak optimal.
Dhani menambahkan, aksi massa yang marak pada akhir Agustus lalu merupakan peringatan keras masyarakat.
“Copot mereka, hanya itu satu-satunya jalan agar masyarakat kembali mempercayai pemerintah,” pungkasnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Makna Politiknya
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi & Sindir Aturan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Wisata Bencana: Teguran Keras di Sidang Kabinet
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Pemicu Banjir Bandang