#Abu

Heboh! Ini Cerita Warga Matraman saat Tahu Ada Persetubuhan Pria dengan Anak Tirinya

Nasional

Heboh! Ini Cerita Warga Matraman saat Tahu Ada Persetubuhan Pria dengan Anak Tirinya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 16:00 WIB
Eks Wakapolri Prihatin Gas Air Mata di Masjid Agung Pati: Dibangun Kembali Saat Ayah Saya Bupati

Nasional

Eks Wakapolri Prihatin Gas Air Mata di Masjid Agung Pati: Dibangun Kembali Saat Ayah Saya Bupati

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 13:35 WIB
Kenapa Erika Putri Mendadak Viral Lagi? Skandal Video Blunder 8 Menit Terungkit

Nasional

Kenapa Erika Putri Mendadak Viral Lagi? Skandal Video Blunder 8 Menit Terungkit

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:55 WIB
Suciwati Ungkap Pemerintah Tak Pernah Ajak Aktivis HAM dalam Susun Ulang Sejarah

Nasional

Suciwati Ungkap Pemerintah Tak Pernah Ajak Aktivis HAM dalam Susun Ulang Sejarah

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Keberanian KPK Jerat Bobby Nasution Kembali Ditagih

Hukum

Keberanian KPK Jerat Bobby Nasution Kembali Ditagih

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:00 WIB
Kisah Tragis Nazwa Warga Deli Serdang, Izin Interview Kerja di Bank Malah Berakhir di Kamboja

Nasional

Kisah Tragis Nazwa Warga Deli Serdang, Izin Interview Kerja di Bank Malah Berakhir di Kamboja

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:55 WIB
Detik-detik Menantu Jokowi Bobby Dilempari Batu karena Gusur THM di Sumut

Nasional

Detik-detik Menantu Jokowi Bobby Dilempari Batu karena Gusur THM di Sumut

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:40 WIB
Kisah Tragis Nazwa Warga Deli Serdang, Pamit Interview Kerja di Bank Malah Berakhir Tewas di Kamboja

Nasional

Kisah Tragis Nazwa Warga Deli Serdang, Pamit Interview Kerja di Bank Malah Berakhir Tewas di Kamboja

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:10 WIB
NGANG-NGONG! Ditanya Perwira TNI Lulusan S3 Soal Geopolitik, Gibran Malah Minta Pihak Lain Yang Jawab

Nasional

NGANG-NGONG! Ditanya Perwira TNI Lulusan S3 Soal Geopolitik, Gibran Malah Minta Pihak Lain Yang Jawab

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:05 WIB
Kata Refly Harun: Orang Seperti Gibran Ini Sebenarnya Tak Punya Karier Politik, Kemampuannya Rendah!

Politik

Kata Refly Harun: Orang Seperti Gibran Ini Sebenarnya Tak Punya Karier Politik, Kemampuannya Rendah!

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Polisi Pukul Warga di Demo Pati: Wakapolresta Minta Maaf-Pelaku Dipatsuskan

Nasional

Polisi Pukul Warga di Demo Pati: Wakapolresta Minta Maaf-Pelaku Dipatsuskan

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 07:45 WIB
Janji Tahan Sekjen DPR Indra Iskandar usai Hitung Kerugian Negara, KPK Cuma Omon-omon?

Nasional

Janji Tahan Sekjen DPR Indra Iskandar usai Hitung Kerugian Negara, KPK Cuma Omon-omon?

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 07:15 WIB
TNI Lumpuhkan 8 Anggota OPM Papua Usai Kontak Tembak Terjadi

Nasional

TNI Lumpuhkan 8 Anggota OPM Papua Usai Kontak Tembak Terjadi

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 07:05 WIB
Kursi Bupati Pati Makin Panas: Dasco Kasih Kode, Gerindra Siap Evaluasi Sudewo?

Nasional

Kursi Bupati Pati Makin Panas: Dasco Kasih Kode, Gerindra Siap Evaluasi Sudewo?

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 07:00 WIB
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB yang Bunuh Polisi

Nasional

Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB yang Bunuh Polisi

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:30 WIB
Bejat, Guru Kaligrafi Pesantren Cabuli 7 Santri Laki-Laki

Nasional

Bejat, Guru Kaligrafi Pesantren Cabuli 7 Santri Laki-Laki

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:25 WIB
Sudewo Makin Terjepit! 5 Fakta Terbaru Hak Angket Bupati Pati yang Bikin Geger Senayan

Nasional

Sudewo Makin Terjepit! 5 Fakta Terbaru Hak Angket Bupati Pati yang Bikin Geger Senayan

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 03:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Nasional

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 03:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Nasional

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 03:45 WIB
Cabuli Anak Tiri, Sekuriti Nyaris Diamuk Massa di Tangsel

Nasional

Cabuli Anak Tiri, Sekuriti Nyaris Diamuk Massa di Tangsel

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 03:40 WIB
Pentolan KKB Konara Enumbi Ditangkap, Pemberontak Keji yang Habisi Nyawa Brigadir Ronald

Nasional

Pentolan KKB Konara Enumbi Ditangkap, Pemberontak Keji yang Habisi Nyawa Brigadir Ronald

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 03:15 WIB
Razman Nasution: Eggi Sudjana Idap Kanker Ganas, Bukan Kabur ke Inggris karena Kasus Ijazah Jokowi

Nasional

Razman Nasution: Eggi Sudjana Idap Kanker Ganas, Bukan Kabur ke Inggris karena Kasus Ijazah Jokowi

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 03:05 WIB
KPK Geledah Rumah Yaqut Cholil: Dugaan Korupsi Kuota Haji Mencapai Rp 1 T

Nasional

KPK Geledah Rumah Yaqut Cholil: Dugaan Korupsi Kuota Haji Mencapai Rp 1 T

Jumat, 15 Agustus 2025 | 23:35 WIB
KPK Bakal Obok-obok Ponsel Yaqut

Nasional

KPK Bakal Obok-obok Ponsel Yaqut

Jumat, 15 Agustus 2025 | 23:15 WIB
Marcel Sunyoto Tersangka Tambang Ilegal

Nasional

Marcel Sunyoto Tersangka Tambang Ilegal

Jumat, 15 Agustus 2025 | 23:05 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

KPK Amankan Alphard Kinclong dari Rumah Noel Ebenezer
2

KPK Periksa Eks Stafsus Gus Yaqut Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji
3

Apa Kabar Kasus Maut Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi?
4

Mantan Stafsus Yaqut Cholil Mulai Digarap KPK
5

Sri Mulyani Tak Berkutik Dicecar Mahasiswa UI Soal Pajak: Ini Titipan Ayah Ibu Kami!
6

Sosok F di Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Diduga Oknum Aparat Utus 4 Pelaku Culik Korban
7

Rupiah Terus Anjlok, Tom Lembong Sindir Pertumbuhan Ekonomi: Tak Ciptakan Lapangan Kerja
8

Prabowo Kasihan Liat Menterinya Kerja Terus Tanpa Libur
9

Prabowo Beri Gelar Kehormatan ke Hashim Banjir Kritik, Publik Ungkit Jokowi: Puncak Komedi, Negara Jadi Mainan!
10

Siapa Sintya Cilla? Ngaku Punya Anak dari DJ Panda, Tuntut Tes DNA
11

MIRIS! Nasib Pelajar di Serang: Koma 3 Hari, Tengkorak Pecah Usai Dipukul Helm Oknum Polisi
12

Ijazah Dari UGM, Tapi Fotonya Bukan Wajah Jokowi
13

IRONI! Beda Nasib Pejabat dan Rakyat Kecil, IWPI: Ketidakadilan Pajak Era Sri Mulyani Jadi Menkeu
14

Ray Rangkuti: Kasus Pemerasan K3 Terjadi sejak 2019, tapi Hanya Berhenti di Noel
15

Heboh Ompreng MBG Impor Diduga Mengandung Minyak Babi, Ini Kata BGN