Dengan inisiatif ini semakin memperlihatkan bahwa kelurahan yang terdapat di pusat kota Medan tersebut telah menerapkan ekosistem urban farming. Secara tidak langsung mereka mampu mengoptimalkan lahan yang tak begitu luas dengan sesuatu yang lebih produktif dan memiliki dampak luas, baik dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Dari sisi lingkungan, ekosistem urban farming yang dijalankan ibu-ibu Kelurahan Sudirejo I terbukti sukses melakukan konservasi sumber daya tanah dan air. Dari sisi sosial, ekosistem urban farming pun semakin menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong bagi warga Kelurahan Sudirejo I secara keseluruhan.
Ekosistem urban farming yang diterapkan oleh Kelurahan Sudirejo I merupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan budi daya yang diberikan oleh BRI melalui program BRInita bekerja sama dengan IWABRI Regional Office Medan.
Ketua PKK Sudirejo I, Izan Kasrin pun mengucapkan terima kasih kepada BRI melalui Program BRInita yang telah memberikan sarana dan prasarana berupa urban farming di wilayahnya.
“Bantuan tersebut bisa mewujudkan aktivitas pertanian di perkotaan dan saya berharap agar program ini bisa berlanjut sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga Kelurahan Sudirejo I,” Ungkapnya.
Ekosistem urban farming di Kelurahan Sudirejo I yang berjalan hingga kini pun dipenuhi oleh berbagai tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman obat atau tiga, gazebo, hingga pagar tanaman.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat