Miranda Seftiana, penulis novel Jendela Seribu Sungai yang diangkat ke film dengan judul yang sama mengaku senang bisa berbagi pengalamannya.
Sedikit cerita unik dari Miranda Seftiana, dia sempat bertemu dengan tetua suku Dayak Meratus.
"Saya diberi mantra dalam bahasa Banjar Tua, dan beliau sekarang sudah wafat," tuturnya mengawali diskusi.
"Mantra itu hanya diberikan kepada saya dan dengan upaya yang keras saya diberi izin untuk mengucapkan mantra itu dalam dialog film Jendela Seribu Sungai," lanjut Miranda.
Film adalah industri yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
"Saya bilang ke Ibu saya suatu saat saya akan menulis buku yang menceritakan kehidupan orang Banjar. Alhamdulillah, tercapai dan bukan hanya novel tapi di filmkan," kata Miranda yang aktif menulis cerpen.
Sementara itu, aktor dan penggiat seni budaya Eddie Karsito menambahkan, industri film harus sejalan antara ideliasme dan 'pasar' agar tetap berkelanjutan.
Artikel asli: sepasinews.com
Artikel Terkait
Bukan Cuma Nikita Mirzani, JPU Juga Ajukan Banding atas Vonis 4 Tahun Kasus Reza Gladys
Still Single VISION+: Review Sinopsis, Pemain, dan Cara Nonton
Raisa Absen Sidang Cerai Perdana, PA Jaksel Ingatkan Risiko Gugatan Dibatalkan
Hasil Pemeriksaan Medis Mengejutkan Biru di Terbelenggu Rindu Episode 412