"Jadi kalau di berita itu disampeinnya ditangkep, kita nggak ditangkep. Kita dateng ke Polresta sebelum adanya surat panggilan," jelas Satria Mahathir.
Meski sudah terbukti bersalah, Satria Mahathir mengaku bahwa dirinya nggak sepenuhnya salah. Menurutnya, perkelahian sudah menjadi hal umum di kalangan remaja menuju dewasa.
Baca Juga: Ekspor Beras Organik Banyuwangi ke Eropa Akan Digerakan Lagi, Ini Penjelasan dari Dinas Pertanian dan Pangan
"Nggak sepenuhnya (merasa bersalah), karena ini kan perkelahian. Berantem konteksnya. Itu kan umum terjadi di kalangan remaja menuju dewasa, udah jadi hal yang biasa," tutur Satria Mahathir.
Satria Mahathir juga mengaku bahwa dia merupakan anak polisi. Meski sang ayah sudah meninggal, dia ngaku punya bekingan.
Terlebih, teman-temannya yang terlibat pengeroyokan ternyata bukan anak orang sembarangan.
Baca Juga: Tinggal Selangkah Lagi, Kopi Robusta Java Banyuwangi Bakal Dapat Sertifikasi Indikasi Geografis
"Tapi kan Papaku bukan satu-satunya orang yang berpengaruh di hidupku, masih ada orang-orang di belakangku, masih ada bapaknya ini (teman Satria) yang di DPR, di luar ini orangtuanya pengusaha semua, orang gede di Batam. 4 banding 1. Bisa jadi (ada bekingan), tapi nggak banyak banget lah (bekingannya)," pungkasnya.
Satria juga pamer video TikTok saat di penjara. Momen itu pun membuat Atta Halilintar sebagai interviewer geleng-geleng dan mempertanyakan mengapa tahanan bisa membawa HP.
Namun, Satria Mahathir mengaku tak bisa menjawab rasa penasaran Atta Halilintar tersebut.
"Bener-bener Cogil, maksudnya kamu kok bisa bawa HP di penjara?"
"Aku nggak bisa jawab pertanyaan itu, ngeri" jawab Satria Mahathir.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: rubicnews.com
Artikel Terkait
Bukan Cuma Nikita Mirzani, JPU Juga Ajukan Banding atas Vonis 4 Tahun Kasus Reza Gladys
Still Single VISION+: Review Sinopsis, Pemain, dan Cara Nonton
Raisa Absen Sidang Cerai Perdana, PA Jaksel Ingatkan Risiko Gugatan Dibatalkan
Hasil Pemeriksaan Medis Mengejutkan Biru di Terbelenggu Rindu Episode 412