Rocky Gerung Nilai Pemakzulan Gibran Tak Bakal Mudah, Jokowi Bisa Terseret!

- Jumat, 06 Juni 2025 | 09:35 WIB
Rocky Gerung Nilai Pemakzulan Gibran Tak Bakal Mudah, Jokowi Bisa Terseret!

PARADAPOS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengakui jika proses pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tidak akan berjalan mudah.


Rocky Gerung menyebut, proses pemakzulan Gibran harus melalui prosedur panjang yang melibatkan proses politik dan hukum di MPR, DPR, dan Mahkamah Konstitusi.


Sementara, juga ada anggapan jika Gibran adalah satu paket dengan Presiden RI Prabowo Subianto.


Tetapi kata, Rocky Gerung mengatakan, satu paket itu tidak berlaku.


Hal ini dia sampaikan dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (4/6/2025).


"Iya, pasti ada banyak keberatan prosedural, karena dianggap bahwa ini kan satu paket dengan Pak  Prabowo. Itu soal yang secara teknis bisa diselesaikan," kata Rocky.


"Apakah karena satu paket? Kalau pendamping presiden itu bermasalah, maka presiden juga mesti dinyatakan di dalam kondisi yang sama? Kan enggak begitu," tambahnya.


Rocky Gerung lantas melanjutkan, dasar legitimasi pemakzulan Gibran adalah opini publik.


Walhasil kata dia, MPR meski mengambil langkah sesuai prosedur, tetapi yang harus dipersoalkan adalah legitimasinya.


"Justru kita mau lihat apa dalil yang akan diajukan di dalam perdebatan publik nanti. Ketika surat permintaan pemakzulan Gibran itu sudah masuk ke MPR, nggak mungkin MPR berdiam diri," kata Rocky.


"Iya, tunggu prosedur, tetapi ini soal legitimasi. Dan dasar legitimasi itu adalah opini publik," jelasnya.


"Opini publik artinya, kesungguhan hati publik untuk mempersoalkan hal-hal yang bagi publik tidak masuk akal," lanjutnya.


"Gibran jadi wakil presiden tidak masuk akal. Gibran disodorkan, lalu dimanipulasi melalui Mahkamah Konstitusi itu sangat tidak masuk akal," tambahnya.


Rocky Gerung mengungkapkan, jika nanti Jokowi dimintai keterangan dalam proses pemakzulan Gibran, hal tersebut tidak boleh dianggap berbahaya.


Pasalnya, dirinya tidak ingin demokrasi di Indonesia tercoreng.


"Jadi tentu Pak Jokowi akan dimintain keterangan dan proses-proses semacam ini kita mesti anggap sebagai proses yang nggak berbahaya, karena justru kita ingin tidak ada flek, tidak ada goresan di dalam demokrasi kita," papar Rocky Gerung.


"Sejak Gibran dinyatakan sebagai wakil presiden, justru banyak goresan di situ. Karena kedudukan dia itu dihasilkan dengan cara-cara yang oleh pikiran publik itu dianggap tidak layak, tidak fit and proper dengan tata cara bernegara yang benar dan baik," lanjutnya.


Tanggapan Berbeda Jimly Asshiddiqie


Halaman:

Komentar