PARADAPOS.COM - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo mengungkap bahwa mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sofian Effendi, diperiksa oleh pihak kepolisian selama 12 jam di kediamannya di Yogyakarta. Pemeriksaan tersebut berlangsung pada Sabtu 26 Juli 2025, dari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.
“Jadi, Prof. Sofian diperiksa mulai jam 10 pagi sampai jam 10 malam,” ujar Roy Suryo dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV, Rabu (30/7/2025).
Mantan politikus Partai Demokrat itu tidak merinci dari kesatuan mana polisi yang melakukan pemeriksaan. Namun, ia mengaku mendapat informasi bahwa pemeriksaan dilakukan oleh tim yang sebelumnya bertugas di Solo, Jawa Tengah.
“Kabarnya memang begitu. Yang tadinya memeriksa di Solo, kemudian ‘mampir’ ke Yogyakarta. Tapi mampirnya ke rumah Prof. Sofian,” kata Roy.
Meski begitu, Roy Suryo mengaku belum mengetahui secara pasti perkara apa yang membuat Prof. Sofian dimintai keterangan. Ia justru mempertanyakan metode pemeriksaan yang menurutnya tidak wajar, terlebih mengingat usia Prof. Sofian yang sudah lanjut.
“Saya sedih mendengar ini. Beliau itu kan usianya sudah 80 tahun. Kenapa harus diperiksa dengan cara-cara seperti itu? Menurut saya, itu tidak wajar,” pungkasnya.
Sumber: okz
                            
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Kasus Korupsi Proyek Whoosh, Ini Alasannya
Update Kasus Ijazah Jokowi: Gelar Perkara Segera Digelar, Satu Terlapor Belum Diperiksa
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut di Kasus Whoosh, Begini Kata Pakar Hukum
Halim Kalla Belum Ditahan, Ini Kronologi Lengkap Kasus Korupsi PLTU Kalbar yang Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun