Krisis Kemanusiaan Gaza: Kelaparan dan Kelangkaan Pangan Berlanjut Pasca Gencatan Senjata
Kondisi kemanusiaan di Gaza masih berada dalam tahap kritis meskipun gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah berlangsung satu bulan. Warga Gaza kini menghadapi ancaman baru berupa kelaparan dan kelangkaan bahan pokok yang parah.
Israel Diduga Langgar Komitmen Bantuan Kemanusiaan
Ismail al-Thawabta, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengungkapkan bahwa Israel belum memenuhi kewajibannya dalam perjanjian gencatan senjata. Hanya 4.453 truk bantuan yang berhasil masuk selama hampir sebulan, angka yang jauh di bawah kesepakatan awal sebanyak 600 truk per hari.
Bantuan Tidak Sesuai Kebutuhan Mendesak
Yang memperburuk situasi, bantuan yang masuk ke Gaza didominasi produk mewah seperti cokelat, minuman ringan, dan kopi. Sementara bahan pokok seperti tepung, beras, susu, daging, dan ayam tetap sangat langka. Kelangkaan bahan bakar juga mengancam operasional rumah sakit dan produksi roti.
Antrean Panjang dan Keluhan Warga
Di Gaza City, warga harus mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan roti. Abu Bilal al-Sheikh Khalil, salah seorang pengungsi, menyatakan keluhannya: "Kami butuh makanan sungguhan, bukan mi instan dan cokelat. Sudah delapan bulan kami tidak makan ayam atau ikan."
Ancaman Malnutrisi dan Kerusakan Generasi
Ahli gizi Mohammed al-Shukri memperingatkan bahwa pasar Gaza dibanjiri makanan tinggi gula dan stimulan, sementara makanan bergizi seperti susu dan telur tetap dilarang masuk. Kondisi ini disebutnya sebagai upaya sistematis untuk menghancurkan kehidupan manusia, dengan malnutrisi yang masih merajalela terutama pada anak-anak dan lansia.
Artikel Terkait
China Dukung Indonesia Jadi Presiden Dewan HAM PBB 2026: Analisis & Implikasi
Ebo Noah Ghana: Fakta & Kontroversi Prediksi Kiamat 25 Desember yang Ditunda
Indonesia Menang Voting di PBB, Calon Kuat Presiden Dewan HAM 2026
Bonnie Blue Ditangkap Polisi Inggris: Kronologi, Kontroversi, dan Reaksi Viral Warganet