Lagi-Lagi Diteror, Situs Tempo Diacak-Acak Hacker Diduga Imbas Berita Judi Online: Ulah Siapa?

- Jumat, 11 April 2025 | 06:50 WIB
Lagi-Lagi Diteror, Situs Tempo Diacak-Acak Hacker Diduga Imbas Berita Judi Online: Ulah Siapa?

“Serangan dari lokal ini yang merepotkan karena kami tidak bisa memblokirnya. Tapi kami sudah bisa mengendalikannya,” ucapnya.


Ia berharap serangan DDoS berhenti karena informasi adalah hak konstitusional masyarakat. 


Sebab, ia mendapatkan laporan bahwa server media lain yang memberitakan serangan DDoS ke Tempo juga turut lumpuh akibat mendapatkan banjir permintaan akses.


Serangan DDoS bukan kali pertama diterima Tempo. Saat teror kepala babi pada 20 Maret 2025, web Tempo juga sempat lumpuh sehingga berita tentang kiriman paket kepala babi itu terlambat terbit dibanding kehebohan di media sosial.


Setelah itu serangan juga meningkat. Setiap dua hari, kata Setri, web Tempo mendapatkan serangan DDoS. 


“Namun, tidak semasif setelah judi online hingga hari ini,” tandasnya.


Teror Kepala Babi


Sebelum mendapat serangan siber, kantor berita Tempo juga sempat menerima kiriman kepala babi, dari orang tidak dikenal, pada Rabu (19/3/2025).


Paket tersebut diperuntukkan kepada Francisca Christy Rosana yang merupakan wartawan desk politik dan host siniar 'Bocor Halus Politik' Tempo.


Kepala babi itu diletakan di dalam styrofoam atau gabus, dengan kondisi yang masih berlumuran darah.


Tak lama berselang, kantor Tempo kembali mendapatkan teror, kali ini berupa enam ekor bangkai tikus yang kepalanya terpenggal, pada Sabtu (22/3/2025) lalu.


Kali ini paket yang dibungkus menggunakan kertas kado motif bunga mawar tersebut tidak ditulis diperuntukkan kepada siapa.


Dikirim Pakai Ojol


Kekinian, Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan kepala babi ini dikirim ke kantor berita Tempo menggunakan ojek online. 


Bahkan ia mengaku telah memeriksa pengemudi ojol yang membawa paket kepala babi tersebut.


Namun, berdasarkan pengakuan dari pihak pengemudi, dirinya mendapat order tersebut secara terputus.


“Gojek-nya sudah kita periksa, ternyata ini semacam terputus karena Gojek tersebut mendapat kiriman dari Grab,” ucapnya, Kamis (10/4/2025).


Pihaknya baru memulai penyelidikan ini kembali akibat terpotong libur panjang. Pasalnya beberapa saksi meminta menjalani pemeriksaan secara formil.


“Artinya di hari libur minta secara formil. Tentu saja ini agak sedikit menghambat proses penyelidikan kita,” ujarnya.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar