LENGKAP! Detik-Detik Ustadz Yahya Waloni Meninggal Dunia Saat Khutbah Kedua, Terjatuh dan Tak Sadarkan Diri

- Jumat, 06 Juni 2025 | 10:10 WIB
LENGKAP! Detik-Detik Ustadz Yahya Waloni Meninggal Dunia Saat Khutbah Kedua, Terjatuh dan Tak Sadarkan Diri




PARADAPOS.COM - Inilah detik-detik Ustadz Yahya Waloni meninggal saat khutbah kedua.


Ustad Dr HM Yahya Waloni Mth (55), meninggal di mimbar Jumat Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Gunung Sari, Rappocini, Makassar, Jumat (6/6/2025) siang.


Kejadian ketika Ustadz Yahya Waloni meninggal terjadi begitu cepat.


Saksi mata menyebut, ustad terjatuh sebelum menyampaikan doa penutup khutbah kedua.


Seperyi diektahui jik Rukun khatib Jumat, ada dua khutbah. Khutbah pertama diakhiri dengan doa dan duduk sejenak.


Khutbah kedua, khatib berdiri san menegaskan ketakwaan, shalawat dan intisari khutbah sebelum doa penutup.


Ustad kelahiran Minahasa ini, terjatuh dan tak sadarkan diri usai duduk diantara dua khutbah.


"Masih sempat berdiri, di khutbah kedua, dan ingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah SWT," ujar Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti (39), kepada wartawan.


Harfan duduk di shaf pertama saat khutbah.


Dia jadi satu dari sekitar 200 jamaah sekaligus saksi mata, insiden wafatnya ustad Muallaf ini.


Ustad Yahya Waloni, sudah dijadwalkan panitia masjid sebagai khatib Jumat sejak pekan lalu.


Pagi harinya, magister theologia ini memberi khutbah Idul Adha di sebuah masjid di pusat Kota Makassar.


Bersama Sitti Mutmainnah (34) istrinya, Ustad Yahya menginap di Hotel Prima, Jl Dr SAM Ratulangi, Makassar, sekitar 9,7 km dari Masjid Darul Falah. Pukul 10.30 wita, panitia menjemput Yahya.


Masih sempat menyaksikan proses penyembelihan hewan qurban di halaman timur masjid.


Istrinya, dijamu di rumah salah seorang takmir, sekitar 75 meter dari masjid Pukul 11.30 Wita, ustad Yahya masuk ke Masjid.


Dia duduk di shaf pertama, membaca surah Al Kahfi dan berzikir.


Pukul 12.05 Wita, usai Azan, panitia mempersilahkan khatib naik ke mimbar.


"Tema khutbah Ustad, tentang kekuatan iman. Ujian Nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail, sebagai bukti ketaatan individu, keluarga dan umat Muslim," ujar Harpan Sakti.


Khutbah berlangsung sekitar 15 menit. Jamaah disebut memadati ruang utama hingga lantai dua.


"Saya di lantai dua, dan menyimak dengan jernih pesan-pesannya," ujar Prof Dr Syahruddin Usman (61), guru besar Tarbiyah UIN sekaligus jamaah.


Pukul 12.25 wita, usai khutbah pertama, ustad Yahya kembali berdiri dan menyampaikan khutbah tanpa textnya.


"Usia baca shalawat nabi dan Sebelum bacakan doa khutbah terakhir, langsung pegang dada, jatuh di mimbar. Saya kira mau minum," ujar Harpan.


Sang Ustad spontan terduduk kemudian jamaah shaf depan panik, lalu imam dan pengurus berlomba kedepan.


"Saya masih lihat matanya sempat terbuka, tapi sepertinya sudah sakratul maut," ujar Harpan.


Ustad sudah tak sadarkan diri, majelis Jumat yang bertepatan Idul Adha ini, terhenti sejenak.


Panitia mengangkat tubuh Ustad Yahya ke mobil, dan membawanya ke RS Klinik Bahagia Minasa Upa, sekitar 100 meter dari Masjid.


"Sudah tak sadar. Kita tak tahu, apa meninggal di masjid atau di UGD," ujar Sakti. 


Pukul 12.35 Wita, Ustad Yahya dievakuasi.


Ibadah shalat Jumat dilanjutkan pukul 13.46 Wita, setelah takmir dan warga pengantar balik dari klinik.


Pukul 14.00 Wita, jamaah shalat Jumat bubar. Kabar Ustad Yahya, wafat beredar di masjid.


Pukul 13.45 wita, jenazah dikembalikan ke masjid. Di bagasi belakang ambulans Klinik RS Bahagia, duduk istri almarhum. 


Hingga pukul 13.30 WITA, mantan pendeta itu masih disemayamkan di samping mimbar.


Rencananya, jenazah akan dimandikan, dikafani dan diterbangkan ke kediamannya di Jakarta.


Sumber: Tribun

Komentar