Balada Topan Obaja Putra Ginting: Si Anak Emas Gubernur, Kawan Baik Rektor USU

- Jumat, 04 Juli 2025 | 17:35 WIB
Balada Topan Obaja Putra Ginting: Si Anak Emas Gubernur, Kawan Baik Rektor USU


Balada Topan Obaja Putra Ginting: 'Si Anak Emas Gubernur, Kawan Baik Rektor USU'


Publik baru-baru ini digegerkan dengan adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Sumut oleh KPK pada Kamis, 26 Juni 2025. 


Berdasarkan keterangan dari pihak KPK, OTT tersebut dilakukan karena adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam pembangunan jalan proyek PUPR Sumut dan menyangkut proyek-proyek di satker PJN Wilayah 1 Sumut. 


Dalam hasil OTT ini KPK menangkap sejumlah orang di Mandailing Natal, Sumatera Utara untuk selanjutnya dibawa menuju Jakarta. 


Dari sejumlah orang yang ditangkap, selanjutnya KPK menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.


Dari lima orang tersangka ada satu nama yang menarik perhatian publik, yaitu Saudara Topan Obaja Putra Ginting (TOP). 


Topan yang terakhir kali menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, bisa dibilang sebagai ASN yang karirnya cukup cemerlang dan melejit relatif lebih cepat. 


Dalam kurun waktu lima tahun, Topan Ginting sudah beberapa kali naik jabatan terutama di masa kepemimpinan Bobby Nasution saat menjadi Walikota Medan. 


Topan sendiri memang dikenal dekat dengan Bobby Nasution dan menjadi orang kepercayaan semenjak Bobby menjabat Walikota Medan.


Topan yang lahir pada 7 April 1983 merupakan lulusan STPDN tahun 2007, memulai karirnya sebagai ASN Pemerintah Kota Medan. 


Seperti yang sudah diketahui, tahun 2019 Topan menjabat Camat Medan Tuntungan menggantikan Gelora Kurnia Ginting, pada tahun 2021 di awal kepemimpinan Bobby Nasution sebagai Walikota Medan, Topan mendapat promosi jabatan sebagai Kabag Aset Setda Kota Medan. 


Masih di tahun yang sama Topan mendapat promosi jabatan sebagai PLT Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, selang beberapa bulan kemudian di akhir tahun 2021 Topan dilantik Bobby Nasution sebagai Kepala Dinas PU Pemko Medan. 


Pada tahun 2023 Topan kembali dilantik Bobby menjadi Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan (SDABMK). 


Pada pertengahan tahun 2024 menjelang perhelatan pilkada serentak Topan mendapat jabatan baru sebagai PJ Sekretaris Daerah Kota Medan.


Pada 20 Februari 2025, Bobby Nasution dilantik Presiden Prabowo sebagai Gubernur Sumatera Utara, dan kembali lagi hal ini berdampak pada karir Topan yang kembali melejit untuk ikut naik menemani Bobby Nasution di Pemerintahan Provinsi Sumut. 


Pada 25 Februari 2025, akhirnya Topan dilantik menjadi Kepala Dinas PUPR Pemprov Sumatera Utara. 


Seperti publik ketahui juga saat ini Topan merangkap jabatan sebagai PLT Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Sumut.


Topan juga diketahui aktif di kegiatan masyarakat terutama pada Gerakan Pramuka, sebagaimana diketahui Topan sebelumnya menjabat Ketua Kwarda Pramuka Kota Medan dan baru saja terpilih sebagai Ketua Kwarda Pramuka Sumatera Utara.


Dari uraian karir Topan Ginting di atas, kita bisa melihat jejak karir TOP yang relatif lebih cepat dibanding dengan ASN eselon lain. 


Tentu di usia yang relatif muda karir Topan memang patut diapresiasi dan menjadi harapan masyarakat untuk bisa berkontribusi besar bagi pembangunan di Wilayah Sumatera Utara. 


Topan juga baru saja menyelesaikan pendidikan Doktornya di Universitas Sumatera Utara (USU) dan pernah mengerjakan proyek pembangunan kolam retensi di USU pada tahun 2023 saat masih menjabat Kadis SDABMK Kota Medan. 


Topan juga dianggap punya kedekatan khusus dengan Rektor USU saat ini Prof. Dr. Muryanto Amin, mengingat juga setelah proyek kolam retensi dikerjakan Topan langsung mengambil pendidikan Doktornya di USU.


Tentu kita sangat menyayangkan ditengah karir yang moncer dan punya harapan besar bagi masyarakat Sumut, Topan harus tergelincir di pusaran kasus korupsi menjeratnya sekarang ini. 


Penulis berpendapat bahwa setiap kasus korupsi yang terjadi khususnya dewasa ini biasanya terjadi secara sistemik dan dilakukan secara berjamaah dan terjadi tidak hanya sekali.


Ada baiknya semua proyek yang pernah dikerjakan oleh Topan Ginting di bidang yang sama, mulai dari saat beliau bertugas di Medan sampai beliau terjerat OTT KPK ini agar ditinjau dan diperiksa kembali. 


Termasuk pembangunan kolam retensi di USU yang menghabiskan anggaran sekitar 45 M pada tahun 2023. 


Jika memang proyek kolam retensi di USU ini punya potensi yang sama dengan kasus OTT Topan saat ini, sebaiknya KPK juga menelusuri proses pembangunan kolam retensi ini, termasuk memeriksa Rektor USU Prof.Muryanto Amin.


Mengingat USU sebagai lembaga pendidikan yang harusnya suci dari hal-hal yang berbau korupsi dan sejenisnya. 


Jangan sampai ada pihak lain yang bisa jadi diduga terlibat dan ada didalam sistem korupsi tersebut masih berkeliaran bebas tanpa ada proses hukum yang menjerat.


Sudah sepatutnya kita dukung Topan Ginting untuk membuka semua sistemik korupsi yang telah terjadi, jangan biarkan Topan sendiri dan jangan biarkan Topan menjadi tumbal dalam kasus yang tengah menjeratnya. 


Bila perlu kita usulkan agar Topan Ginting menjadi Justice Collaborator (JC) untuk membuka semua kasus ini secara terang benderang.


Sekali lagi penulis mengingatkan bahwa kasus korupsi biasa terjadi secara sistemik dan dilakukan secara berjamaah. 


Semoga kejadian ini bisa memberi pelajaran kepada kita semua agar bisa lebih mawas diri. ***

Komentar