PARADAPOS.COM - Pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming masih menjadi polemik. Kekinian foto wapres di sekolah dan kampus dinilai mengganggu.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said.
Awalnya eks Menteri ESDM era Jokowi ini ditanya oleh Hersubeno terkait urgensi pemakzulan Gibran.
"Apa urgensinya Gibran harus dimakzulkan? Toh dia kan hanya ban serep,” tanya wartawan senior ini dikutip dari YouTube Hersubeno Point.
“Sudah lama dibicarakan bahwa cara masuknya ke dalam kekuasaan juga menggunakan segala cara sampai hukum pun diubah, etika dilanggar,” jawab Sudirman Said.
Ketua Institut Harkat Negeri ini kemudian menganggap adanya simbol nepotisme di institusi pendidikan dan kantor bisa menyakiti generasi muda.
"Dan kalau kita bicara terus terang masuklah ke kelas-kelas di sekolah di kampus-kampus di kantor-kantor ada simbol nepotisme yang sangat menyakitkan bagi generasi muda yaitu gambarnya wakil presiden di mana-mana gitu,” kata Sudirman.
“Dan itu mau tidak mau membuat semua terganggu," pungkasnya.
Jika Gibran Dimakzulkan, Siapa Penggantinya? Puan Maharani atau AHY yang Berpeluang?
Desakan Forum Purnawirawan TNI untuk memakzulkan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka terus digaungkan.
Bahkan surat pemakzulan tersebut telah dikirim ke DPR.
Kendati begitu, Ketua DPR RI, Puan Maharani menyebutkan bahwa surat itu belum ia terima.
Padahal surat sudah dikirim sejak 2 bulan lamanya.
Tak hanya dari forum Purnawirawan TNI saja, masyarakat juga tak sedikit yang mendukung pemakzulan Gibran.
Membahas peluang turunnya Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai wakil presiden tentu menarik ditelisik.
Lalu siapa yang bisa menggantikan putra sulung Joko Widodo tersebut, jika pemakzulan Gibran berhasil dilakukan?
Mengutip dari kanal YouTube Hendri Satrio, Minggu (6/7/2025), host siniar podcast tersebut mendatangkan dua narasumber.
Pertama Bivitri Susanti dan eks Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.
Pemakzulan Gibran sendiri secara konstitusi tentu akan memakan waktu. Namun secara politik potensi pemakzulan Gibran sendiri bisa terjadi dalam waktu dekat.
Dalam pernyataannya, Bivitri Susanti melihat ada kegoyahan di tubuh koalisi Prabowo Subianto yang mengancam Gibran sendiri.
Ia menilai bahwa posisi Gibran saat ini bergantung terhadap dukungan koalisi yang ada di bawah tangan Prabowo.
Sedangkan koalisi ini tak lagi memberikan perlindungan kuat terhadap Gibran yang berpeluang besar ditinggalkan.
"Sekarang di DPR yang bisa melindungi Gibran adalah koalisi milik Prabowo Subianto. Kalau sudah tak bisa melindungi, ya sudah lepas," ujar Bivitri.
Kemungkinan besar pemakzulan itu berhasil, tentu setiap partai politik akan membuat keputusan mereka untuk terus bertahan. Termasuk juga saat Gibran mundur.
"Partai ini akan mempertimbangkan jika Gibran mundur, yang menggantikan siapa? Menguntungkan saya atau tidak. Misalnya ada Mbak Puan kah, atau AHY?" kata Bivitri.
Posisi Gibran yang saat ini masih melenggang di Istana disebut-sebut karena ada campur tangan Presiden ke-7, Joko Widodo.
Sehingga kemungkinan besar, Prabowo Subianto merasa tersandera dengan sosok Jokowi.
"Kalau melihat indikasinya Presiden Prabowo seperti tersandera oleh Jokowi," ujar Bivitri.
Ia tak bisa menjelaskan bentuk sandera apa yang dialami Prabowo saat ini. Namun kedekatannya dengan Presiden ke-7 ini paling memungkinkan untuk dijadikan alasan.
Harus Ada Momentum
Bagi Bambang Widjojanto, memakzulkan wakil presiden saat ini tentu harus menemukan momentum yang tepat.
"Kalau secara politik itu kan bisa lewat mana saja. Tapi memang harus ada momentum."
Menurut dia, ide pemakzulan tersebut bukan hanya sekadar gagasan, melainkan perlu transformasi yang jelas.
"Maka harus ditransformasikan ke dalam surat itu dan diajukan. Mereka juga punya hitung-hitungan politik juga," kata dia.
Bivitri tak menampik bahwa Gibran sendiri memang menjadi kunci kemenangan Prabowo Subianto saat Pilpres 2024 kemarin.
"Karena semua pendukung Prabowo saat itu membutuhkan Gibran untuk menang. Prabowo kan berkali-kali kalah, kita semua tahu," ujar dia.
Sehingga peluang untuk menurunkan Gibran tentu akan bergantung dari koalisi yang saat ini mendukungnya di bawah tangan Prabowo.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Viral Video Panas Andini Permata dengan Bocil: Berawal dari Bocornya 4 Link Video di Platform X
Aksi Bungkam Roy Suryo di Polda Metro: Dicecar 85 Pertanyaan Ijazah Jokowi, Jawab Cuma Identitas
Demokrat Endus Praktik Terorganisir Penyelewengan Bansos Rp 2 Triliun
Viral Video ‘Andini Permata’ & Bocil Gegerkan Netizen