PARADAPOS.COM - Fenomena sound system berkapasitas besar atau yang akrab disebut 'Sound Horeg' telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hiburan masyarakat, terutama di Jawa Timur.
Namun, popularitasnya seringkali diiringi oleh isu miring. Banyak yang menganggap Aound Horeg dapat merusak infrastruktur, khususnya rumah warga akibat getaran kuat yang dihasilkannya.
Di tengah polemik negatif tersebut, pengakuan mengejutkan justru disampaikan oleh operator Sound Horeg yang membantah anggapan tersebut.
Memed Potensio, seorang operator sound dari Brewog Audio, angkat bicara dalam sebuah wawancara yang tayang di kanal YouTube Tretan Universe.
Ia memberikan klarifikasi yang bertolak belakang dengan pandangan umum yang selama ini beredar di media sosial.
Menurut Memed, alih-alih merugikan, kehadiran sound horeg justru disambut baik oleh warga.
"Justru mereka malah seneng, Mas," ungkap Memed. Ia menjelaskan bahwa getaran yang dihasilkan oleh sound system raksasa tersebut memang berpotensi menimbulkan kerusakan kecil, namun hal itu justru dimanfaatkan oleh warga.
"Kan gini, dia nanti rumahnya dilewati Sound Horeg terus misal kacanya pecah, terus dindingnya jatuh, itu mereka malah seneng karena kan langsung diganti sama panitia," jelasnya.
Pengakuan ini sontak menjadi sorotan dan memberikan perspektif baru. Memed menjelaskan bahwa setiap kerusakan yang terjadi, baik itu kaca pecah atau bagian dinding yang retak, akan langsung diganti rugi oleh panitia penyelenggara acara.
Dengan adanya mekanisme ganti rugi yang cepat dan bertanggung jawab, warga justru tidak merasa dirugikan.
Interaksi antara operator Sound Horeg, panitia, dan warga ini menunjukkan adanya hubungan simbiosis mutualisme yang harmonis.
Warga mendapatkan hiburan gratis dan jaminan ganti rugi jika terjadi kerusakan, sementara penyelenggara acara dapat sukses menggelar acaranya dengan dukungan penuh dari masyarakat sekitar.
Wawancara Tretan Muslim dengan Memed Potensio tersebut telah ditonton lebih dari 1 juta kali. Ini menjadi bukti bahwa fenomena sound horeg tidak hanya sebatas urusan volume dan getaran, melainkan juga melibatkan dinamika sosial di sekitarnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi gambaran nyata bahwa di balik isu negatif, ada sisi lain yang positif dan menghibur.***
Sumber: hops
Artikel Terkait
Dear Sri Mulyani: Jangan Salah Paham, Ini Lho Beda Pajak dan Zakat
Terungkap! Oknum di Kemenag Terima Rp 42 Juta-Rp 113 juta per Kuota Haji dari Agen Travel
Mendagri Bela Bupati Pati Pilihan Rakyat Jangan Dimakzulkan, Netizen: Rakyat yang Suruh Mundur!
Hasto dan Armada Merah: Perlawanan Laksana One Piece di Laut Politik Jokowi