Untuk melakukan trading futures crypto maka langkah awal yang harus kamu lakukan adalah memilih aplikasi trading futures yang terbaik. Salah satu platform yang bisa kamu gunakan adalah Indodax futures.
Ada beberapa faktor yang harus kamu pertimbangkan dalam memilih aplikasi trading futures crypto. Salah satunya memiliki kelengkapan fitur seperti stop order yang dapat menghentikan trading secara otomatis.
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Apa itu Trading Futures?
Trading futures adalah suatu kesepakatan yang mengharuskan pihak-pihak yang terlibat untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga dan waktu yang telah ditentukan di masa yang akan datang. Aset tersebut biasanya dikenal sebagai aset dasar, yang dapat berupa instrumen keuangan seperti saham, atau komoditas seperti emas dan cryptocurrency.
Kontrak ini mencakup informasi mengenai jumlah aset dasar yang perlu dijual atau dibeli di masa depan. Kontrak-kontrak ini dapat diperdagangkan antar pihak yang berbeda. Dengan kata lain, trading futures merupakan jenis perdagangan derivatif yang berlangsung di bursa berjangka berdasarkan kontrak berjangka.
Inti dari trading futures adalah transaksi antara penjual dan pembeli yang berdasarkan kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Apabila harga pasar aset mengalami fluktuasi naik atau turun dari harga yang tertera dalam kontrak, perbedaan tersebut disebut margin.
Margin ini menjadi fokus utama dalam Perdagangan Berjangka. Secara umum, perdagangan berjangka memungkinkan trader untuk mencari keuntungan dengan berspekulasi mengenai harga aset yang akan datang.
Memahami Kontrak Berjangka dalam Trading Futures
Unsur penting dalam trading futures adalah kontrak berjangka. Kontrak tersebut dibuat berdasarkan aset tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Ketika kontrak berakhir atau jatuh tempo, penjual diwajibkan untuk menyerahkan aset tersebut.
Beberapa kontrak berjangka juga dapat diperdagangkan kembali karena telah terstandarisasi dengan baik. Ciri-ciri tradeable dan terstandarisasi inilah yang membedakan kontrak berjangka dari kontrak lainnya, khususnya kontrak forward.
Selanjutnya, kontrak-kontrak ini diperdagangkan di pasar yang dikenal sebagai bursa berjangka, yang wajib diawasi oleh pihak berwenang di masing-masing wilayah hukum.
Di Amerika Serikat, lembaga yang berwenang adalah Commodity Futures Trading Commission (CFTC). Sedangkan di Indonesia, pengawasan dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Tips Memulai Trading Futures Bagi Pemula
Karena fungsi yang telah berkembang, banyak kontrak berjangka sekarang tidak lagi ditujukan untuk transaksi fisik. Kontrak ini disusun berdasarkan strategi hedging, dan permintaannya berlandaskan spekulasi terhadap hedging tersebut.
Jika kamu berniat untuk memulai perdagangan berjangka, sangat penting untuk mempersiapkan diri dengan baik. Keputusan yang keliru bisa menyebabkan kerugian dan membuatmu enggan untuk mencoba lagi.
Maka, apa saja yang perlu kamu persiapkan untuk memulai trading futures crypto?
1. Kenali Aset Dasar yang Kamu Pilih
Penting untuk memahami jenis aset yang menjadi dasar dari kontrak berjangka. Umumnya, aset dasar dalam perdagangan ini mencakup komoditas, mata uang, dan instrumen keuangan.
Memahami serta memilih aset dasar adalah langkah penting dalam perdagangan berjangka. Setiap aset memiliki faktor yang mempengaruhi harga yang berbeda-beda. Sebagai contoh, harga komoditas pertanian berjangka sangat dipengaruhi oleh faktor musim, sementara indeks saham berjangka tidak dipengaruhi dengan cara yang sama.
2. Pahami Prinsip Dasar Pasar Berjangka
Kamu perlu memahami prinsip dasar pasar berjangka, produk-produk yang ada, serta cara kerjanya. Kunci keberhasilan ada pada kemampuan membaca kontrak dengan teliti dan memahami konsekuensi dari poin-poin hukum di dalamnya, serta menemukan peluang spekulasi dan margin.
3. Kenali Risiko
Sifat dasar crypto yang memiliki volatilitas tinggi, dimana harga bisa naik dan turun dengan cepat menciptakan resiko kehilangan yang besar. Apalagi jika kamu melakukan trading futures yang memiliki fitur leverage.
Karena itu gunakanlah fitur leverage dengan bijaksana, karena semakin tinggi faktor kali leverage yang kamu gunakan maka semakin tinggi kemungkinan kamu kehilangan aset crypto. Untuk mengatasi hal tersebut kemampuan analisa fundamental dan teknikal menjadi hal yang sangat krusial.
4. Menyusun Rencana Trading
Rencana trading yang efektif akan melindungimu dari kerugian besar dan membantumu membuat keputusan yang tepat saat menghadapi kondisi yang tidak terduga.
Dalam hal ini, kamu bisa membuat rencana trading menggunakan analisis teknikal untuk menentukan level masuk, keluar, dan stop loss.
a. Titik Masuk
Kamu dapat melakukan entry dengan menggunakan sinyal golden cross. Ini berarti kamu bisa memasuki pasar berjangka saat garis rata-rata pergerakan harga aset selama 50 hari berpotongan dengan rata-rata pergerakan harga aset selama 200 hari.
b. Titik Stop Loss
Pergerakan harga yang tinggi di pasar berjangka mengakibatkan toleransi kerugian sebesar 5% dari harga belimu menjadi titik yang ideal.
c. Titik Keluar
Meskipun menentukan level entry dan stop loss membutuhkan analisis teknikal yang baik, menentukan level exit di bursa berjangka lebih rumit. Ini disebabkan oleh perlunya pemantauan terus-menerus terhadap pergerakan harga.
5. Memilih Platform Trading
Terakhir, kamu juga harus hati-hati dalam memilih platform trading berjangka yang akan kamu gunakan. Tentu saja, platform tersebut harus user-friendly, menawarkan berbagai jenis order, serta memiliki biaya fee dan komisi yang sesuai dengan kemampuan finansialmu.
Strategi Ampuh untuk Menghindari Likuidasi
Menurut Pintu, salah satu metode paling efisien untuk menurunkan risiko likuidasi adalah dengan menyesuaikan tingkat leverage sesuai dengan risiko yang bisa kamu perkirakan. Memilih leverage yang lebih rendah memberi pasar lebih banyak kebebasan untuk bergerak melawan posisi yang telah diambil, tanpa mencapai titik likuidasi atau menghabiskan semua dana yang ada.
Pentingnya Ukuran Posisi
Ukuran posisi ternyata lebih krusial dibandingkan dengan leverage itu sendiri. Contohnya, jika kamu bertrading dengan leverage 5x dan margin Rp1.000.000, maka ukuran posisi yang diambil adalah Rp10.000.000.
Namun, jika leverage yang digunakan adalah 100x dengan margin $1, ukuran posisi akan tetap sama, tetapi risiko yang dihadapi jauh lebih besar. Dengan menggunakan leverage yang lebih tinggi, harga likuidasi akan lebih dekat dengan titik awal, sehingga peluang untuk kehilangan posisi akan meningkat.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Artikel Terkait
Prabowo Marah: Ada Dalang Yang Mau Indonesia Rusuh Demi Keuntungan Kelompoknya, Siapa?
Pantesan Ahmad Sahroni Tak Berkutik, Ini 5 Fakta Salsa Erwina: Ratu Debat Internasional Lulusan UGM!
VIRAL Siswa Ejek Wajah Guru Gara-Gara Hal Sepele di Dalam Kelas, Dinilai Tak Punya Adab!
Menohok! Deddy Sitorus Semprot Gibran Soal 19 Juta Lapangan Kerja, Publik Ramai Tagih Janji Si Nepo Baby