Tujuannya chaos. Mereka, massa “binaan” dibayar. Ngerinya lagi. Massa “binaan” dibekali bom molotov dan petasan.
Yang membuat kita prihatin! Massa “binaan” dengan leluasa melakukan bakar-bakaran gedung DPRD dan rumah dinas wakil gubernur Jawa Timur.
Ada apa? Kenapa aparat terkesan melakukan pembiaran atau jangan-jangan massa “binaan” bagian settingan dari aparat. Chaos.
Diamnya aparat berwenang terhadap massa “binaan” memantik spekulasi adanya kesengajaan sebagai bagian dari skenario untuk mengganggu stabilitas nasional menggoyang Presiden Prabowo?
Pembiaran massa “binaan” oleh aparat yang berwenang sebagai penunjuk adanya kelompok yang bermain di internal kekuasaan. Kelompok yang masih mengontrol keamanan dan ketertiban masyarakat.
Siapa? Aparat dari Geng Solo paling santer disebut. Pendananya? Seorang mafia minyak yang sekarang tersandung kasus hukum di Kejaksaan Agung.
Geng Solo masih memegang kendali di Pemerintahan Presiden Prabowo. Sedihnya, Presiden Prabowo tidak berdaya menghadapi Geng Solo.
Padahal rakyat semakin kencang mendesak agar Presiden Prabowo berani mencopot Kapolri dan menteri-menteri dari Geng Solo yang sering melakukan pembusukan dari dalam Pemerintahan Presiden Prabowo.
Bahkan bila Presiden Prabowo masih punya nyali membiarkan DPR dan Mahkamah Konstitusi melakukan pemakzulan terhadap anak haram konstitusi sebelum Presiden Prabowo berhasil dilengserkan oleh konspirasi Geng Solo.
Kita tunggu saja siapa yang bakal tergulung? Presiden Prabowo atau Geng Solo. “Perang” terbuka telah dimulai.
Skenario Presiden Prabowo diganti anak haram konstitusi sedang berjalan. Cegah sebelum terjadi.
Caranya? Salahsatunya; copot Kapolri dan menteri-menteri Geng Solo! Bila Presiden Prabowo tidak melakukan seruan ini, tinggal menunggu waktu Presiden Prabowo jatuh. ***
Artikel Terkait
Tabungan Haji Pasutri Korban Banjir Ditemukan Utuh di Lumpur, Kisahnya Viral!
Misteri Kayu Gelondongan Barcode Kementerian Kehutanan di Pantai Tanjung Setia Terungkap
Ayu Puspita Janji Refund 3 Minggu, Saldo Rekening Cuma Rp463 Ribu: Kerugian Korban Tembus Rp19,3 Miliar
Update Kasus Penipuan WO Ayu Puspita: Polisi Pastikan Pelaku Tidak Dilepas, Kerugian Ratusan Juta