Viral 7 Jam Terjebak di Toilet, Sahroni Dengar Sendiri Penjarah Bawa Linggis Obrak-abrik Rumah

- Minggu, 28 September 2025 | 13:05 WIB
Viral 7 Jam Terjebak di Toilet, Sahroni Dengar Sendiri Penjarah Bawa Linggis Obrak-abrik Rumah


Di balik peristiwa penjarahan brutal yang meluluhlantakkan rumahnya, politisi sekaligus pengusaha Ahmad Sahroni ternyata menyimpan sebuah kisah horor yang jauh lebih mengerikan. "Crazy Rich Tanjung Priok" ini mengungkapkan sebuah fakta yang membuat publik syok yakni ia ternyata berada di dalam rumah saat gerombolan penjarah mengobrak-abrik kediamannya, memaksanya bersembunyi selama 7 jam di dalam toilet.

Pengakuan ini mengubah total narasi dari sekadar kehilangan harta benda menjadi sebuah cerita perjuangan antara hidup dan mati.

Sahroni, yang dikenal sebagai sosok vokal dan tak kenal takut, harus merasakan momen paling mencekam dalam hidupnya, bersembunyi dalam diam sementara para penjarah berkeliaran hanya beberapa meter darinya.

Detik-detik Mencekam: Suara Linggis dan Teriakan Penjarah

Dalam keterangannya, Sahroni menceritakan detik-detik saat ia menyadari bahaya telah datang. Saat gerombolan penjarah berhasil menjebol pertahanan rumahnya, ia dengan cepat mengambil keputusan krusial untuk menyelamatkan diri: berlari dan mengunci diri di dalam sebuah toilet.

Dari balik pintu toilet yang tipis, ia menjadi saksi audio dari kehancuran istananya. Ia bisa mendengar dengan jelas suara-suara brutal para penjarah.

"Saya mendengar mereka berteriak-teriak, membongkar paksa lemari, dan suara dentuman linggis yang menghancurkan pintu-pintu," ungkap Sahroni, menggambarkan betapa dekatnya ia dengan para pelaku.

Selama 7 jam yang terasa seperti selamanya itu, ia hanya bisa terdiam, menahan napas setiap kali mendengar langkah kaki mendekati tempat persembunyiannya. Ia sadar, satu suara kecil saja bisa berakibat fatal bagi nyawanya.

Publik pun bertanya-tanya, mengapa Sahroni tidak mencoba melawan atau setidaknya menelepon polisi? Sahroni menjelaskan bahwa situasinya saat itu sangat tidak memungkinkan. Jumlah penjarah yang sangat banyak dan brutal membuatnya sadar bahwa perlawanan fisik hanya akan menjadi tindakan bunuh diri.

Selain itu, ia juga khawatir jika ia mencoba menelepon, suara percakapannya akan terdengar dan justru membongkar lokasi persembunyiannya. Pilihan satu-satunya saat itu adalah diam dan berharap gerombolan itu segera pergi.

Meski akhirnya selamat tanpa luka fisik, insiden ini meninggalkan trauma yang mendalam bagi Sahroni. Pengalaman terjebak tak berdaya sambil mendengarkan harta benda hasil kerja kerasnya dihancurkan di depan matanya adalah sebuah siksaan psikologis yang luar biasa.

"Kerugian materi bisa dicari lagi, tapi rasa takut dan trauma saat itu akan selalu teringat," ujarnya.

Kisah 7 jam di dalam toilet ini menjadi sisi lain yang jauh lebih kelam dari musibah yang menimpa Ahmad Sahroni. Ini bukan lagi sekadar cerita tentang politisi yang kehilangan kemewahan, melainkan cerita tentang seorang manusia yang nyaris kehilangan segalanya, termasuk nyawanya sendiri, di dalam rumahnya yang seharusnya menjadi tempat paling aman.

Sumber: suara
Foto: Ahmad Sahroni. [Ist]

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini