Misteri Tangis Dina di Minimarket: Detik-detik Mengharukan Sebelum Tewas di Tangan Bos

- Jumat, 10 Oktober 2025 | 22:50 WIB
Misteri Tangis Dina di Minimarket: Detik-detik Mengharukan Sebelum Tewas di Tangan Bos

Viral CCTV Dina Oktaviani Menangis Sebelum Dibunuh dan Dirudapaksa Atasan di Purwakarta

Viral di media sosial sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan momen mengharukan sebelum tragedi pembunuhan Dina Oktaviani (DO), karyawan minimarket berusia 21 tahun. Dalam video tersebut, korban terlihat beberapa kali mengelap air mata dan meringkuk menangis di belakang meja kasir Alfamart, seolah menunjukkan tanda-tanda tekanan sebelum akhirnya tewas di tangan atasannya sendiri, Heryanto.

Jasad Ditemukan di Sungai Citarum

Kabar duka datang ketika jasad Dina Oktaviani ditemukan mengambang di aliran Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (7/10/2025) pagi. Yang membuat hati miris, tubuh gadis malang itu ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

Pelaku Berhasil Diamankan

Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku, Heryanto, yang ternyata adalah atasan korban sendiri di minimarket. Penangkapan dilakukan di tempat kerjanya, Alfamart Rest Area KM 72A, Desa Cigelam, Purwakarta, pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 18.00 WIB, hanya beberapa jam setelah jasad korban ditemukan.

Kronologi Pembunuhan Berawal dari Curhat

Berdasarkan pengakuan pelaku, tragedi ini berawal dari curhat Dina mengenai masalah percintaannya. Dina yang sedang galau karena putus dari pacarnya meminta Heryanto untuk mencarikannya "orang pintar". Janji inilah yang membuat Dina mendatangi rumah Heryanto di Purwakarta pada Minggu (5/10/2025) sore.

Di rumah Heryanto di Kampung Pasir Oa, Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, situasi berubah drastis. Heryanto mengaku "khilaf" dan gelap mata. Ia lantas mencekik Dina hingga kehabisan napas dan meninggal dunia. Lebih kejam lagi, pelaku juga melakukan tindakan rudapaksa terhadap korban sebelum nyawanya melayang.

Motif Ekonomi dan Penjarahan Barang Korban

Motif utama pembunuhan ini ternyata adalah masalah ekonomi. Heryanto mengaku terdesak kebutuhan finansial. Saat di rumahnya, ia meminjam uang Rp 1,5 juta kepada Dina, namun ditolak karena korban tidak memiliki uang sebanyak itu. Penolakan ini memicu niat jahat Heryanto untuk merampas perhiasan dan barang berharga milik Dina.

Pelaku menggasak anting, kalung, cincin, dua ponsel, dan sepeda motor milik korban. Perhiasan tersebut kemudian dijualnya dan menghasilkan uang sekitar Rp 4 juta.

Pembuangan Jasad dan Upaya Penghilangan Jejak

Setelah yakin Dina tewas, Heryanto panik. Ia membungkus jasad korban menggunakan kardus, lalu membawanya dengan mobil rental untuk dibuang ke sungai. Dalam pengakuannya, ia mengajak dua teman, namun mengklaim bahwa mereka tidak tahu bahwa yang dibuang adalah jasad manusia.

Untuk menghilangkan jejak, Heryanto juga membakar tas korban yang berisi data pribadi dan menyembunyikan sepatu serta jaket milik Dina.

Polisi Segera Lakukan Olah TKP

Kasus ini kini resmi ditangani Polres Purwakarta setelah diketahui tindak pidana pembunuhan terjadi di wilayah hukumnya. Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Heryanto untuk memeriksa barang bukti dan mendalami motif pelaku secara lebih menyeluruh.

Kediaman Heryanto yang terletak di lokasi terpencil kini telah dipasangi garis polisi sebagai bagian dari proses penyelidikan.

Sumber: Tribunnews.com

Komentar