Choirul juga mengungkapkan bahwa setelah kesepakatan tercapai, pelanggan akan diminta untuk datang dan diberitahu nomor kamar hotel.
AP sendiri akan menunggu di lobi hotel atau keluar dari kamar. "Tersangka melakukan praktik ini selama sekitar dua hari di Kepanjen," tambah Choirul Mustofa.
Sementara itu, F juga menjual dua orang, yaitu TH, 28, dan S, 24. TH sendiri merupakan istri siri dari F, mereka menikah secara siri pada tahun 2019.
Sedangkan S, adalah seorang perempuan yang ditemui di sebuah penginapan di wilayah Kepanjen saat ia menjual istrinya kepada para "pelanggan".
Iptu Ahmad Taufik, KBO Satreskrim Polres Malang, mengemukakan bahwa F diduga melakukan transaksi prostitusi online selama sekitar 10 hari, mulai dari tanggal 21 November.
Baca Juga: Pengamen Di Sidoarjo di Bunuh Secara Brutal Gegara Panggil SAYANG Ke Istri Orang
Dalam setiap harinya, istrinya biasanya melayani 2-3 tamu dengan tarif berkisar antara RP 500 ribu hingga RP 600 ribu.
Artikel asli: sinergijakarta.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA