PARADAPOS.COM - Pakar forensik digital, Rismon Sianipar kembali memberikan pernyataan menohok terkait Jokowi Widodo.
Hal ini berkaitan dengan pengakuan Kasmudjo Dosen yang disebut sebagai pembimbing akademik Jokowi saat masih berkuliah di Universitaa Gajah Mada (UGM).
Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Rismon Sianipar membagikan pengakuan dari Kasmudjo.
Ia mengaku saat Jokowi kuliah tahun 1980-1985, dia masih menjadi dosen golongan IIIb
“Kasmudjo mengungkap saat Jokowi kuliah tahun 1980-1985, dia masih menjadi dosen golongan IIIb atau asisten dosen,” tulisnya dikutip Jumat (16/5/2025).
Hal itu tentunya menjadi tanda tanya. Karena sebagai asisten dosen, Kasmudjo belum bisa mengajar langsung.
“Sehingga belum boleh mengajar langsung,” sebutnya.
“Dan hanya diperkenankan memberikan pendampingan kepada mahasiswa,” tuturnya.
Rismon Sianipar pun dengan tegas mengatakan bahwa Jokowi merupakan pembohong dan sudah membohongi publik sejak tahun 2017 silam.
“BERARTI, di 2017 JOKOWI TELAH MENIPU PUBLIK!,” terangnya.
👇👇
Kasmudjo mengungkap saat Jokowi kuliah tahun 1980-1985, dia masih menjadi dosen golongan IIIb atau asisten dosen, sehingga belum boleh mengajar langsung dan hanya diperkenankan memberikan pendampingan kepada mahasiswa.
BERARTI, di 2017 JOKOWI TELAH MENIPU PUBLIK! pic.twitter.com/B2L130DLOj
Isu Ijazah Jokowi, Kasmudjo: Saya Tidak Tahu dan Tidak Pernah Membimbing
Nama Kasmudjo, mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali jadi perbincangan publik seiring mencuatnya isu ijazah Presiden Joko Widodo.
Namun, Kasmudjo memastikan bahwa dirinya bukanlah pembimbing skripsi Presiden ke-7 RI tersebut.
“Bukan sama sekali,” ujar Kasmudjo ketika ditemui di rumahnya di Pogung, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (14/5) sore.
Kasmudjo menegaskan, sosok yang membimbing skripsi Jokowi semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM adalah Prof. Sumitro.
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani Tegas: Tanggung Jawab Saya Hanya kepada Presiden, Bukan yang Lain!
Eks KSAU Dukung Penolakan Menkeu Bayar Utang Kereta Cepat, Warisan Proyek Jokowi yang Bikin Geger
Prabowo Beberkan Skala MBR: Cukup Beri Makan Penduduk 7 Kali Singapura
Prabowo Presiden, Tanpa Wapres: Langkah Berani atau Risiko Fatal?