PARADAPOS.COM - Wacana pemilihan calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dinilai sebagai upaya menyelamatkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Dalam pandangan pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, PSI sengaja mewacanakan nama Jokowi sebagai caketum agar sosok mantan Walikota Solo itu tetap menonjol dalam dinamika politik nasional.
Pasalnya, dia melihat sejarah seorang presiden disingkirkan dari dinamika politik, khususnya saat borok-borok kinerja sang pemimpin ketika menjabat diungkap ke publik.
"Jokowi sudah belajar dari kasus Soeharto, ketika tak menjabat tekanan dari berbagai kelompok maupun publik begitu deras, khususnya terkait pengelolaan kekuasaan yang banyak permasalahan," ujar Efriza kepada RMOL, Senin, 19 Mei 2025.
Di samping itu, magister Ilmu Politik Universitas Nasional itu memerhatikan, Jokowi kini tengah diserang berbagai isu negatif usai pensiun sebagai presiden.
Namun di sisi yang lain, dia meyakini Jokowi berusaha untuk melanggengkan kekuatan politiknya di kancah nasional, sehingga harus tetap eksis dengan memegang kendali di satu partai politik.
"Jelas Jokowi punya kepentingan politik untuk memuluskan jalan politik anak-anak dan menantunya," tuturnya.
"Sebab tampak sekali anak-anak Jokowi dapat bermain di politik nasional karena jasa ayahnya," demikian Efriza.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Jelang Setahun Prabowo-Gibran, Aktivis 98 Siapkan Rapor Merah dan Ultimatum Reshuffle!
Prabowo Harus Pecat Nusron Hingga Budi Arie Imbas Gaduh Kabinet
Bukan Hanya Urusan Kalah Mental, Refly Harun Kupas Tuntas Penyebab Gibran Tak Salami AHY!
GEGER Momen Gibran Ogah Salami AHY, Sinyal Retak di Kabinet? Ini Fakta dan Analisisnya!