PARADAPOS.COM - Kontroversi seputar keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas.
Kali ini, pernyataan tajam datang dari mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Sofian Effendi.
Dalam sebuah pernyataan yang beredar, Prof. Sofian mengungkapkan setidaknya lima poin utama yang dinilainya mencurigakan terkait keabsahan ijazah Presiden Jokowi sebagai alumnus Fakultas Kehutanan UGM.
Pertama, Prof. Sofian menyoroti adanya ketidaksesuaian antara fotokopi ijazah yang selama ini digunakan Presiden Jokowi dengan dokumen asli yang dimiliki para wisudawan Fakultas Kehutanan UGM pada periode waktu yang sama.
Ia menyebut adanya anomali format dan substansi yang seharusnya tak mungkin terjadi jika ijazah tersebut benar-benar dikeluarkan secara resmi oleh UGM.
Kedua, ia mengungkapkan bahwa foto yang tertera dalam fotokopi ijazah Jokowi bukanlah foto dirinya, melainkan wajah orang lain.
“Ini bukan sekadar kekeliruan administratif, tapi menyentuh ranah otentisitas identitas,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (21/6/2025).
Ketiga, mantan Ketua Komisi ASN tersebut juga mempertanyakan tidak adanya bukti laporan kehilangan ijazah asli yang seharusnya menjadi dasar UGM untuk mengeluarkan ijazah pengganti atau surat keterangan resmi.
“Tanpa laporan kehilangan, bagaimana mungkin UGM menerbitkan kembali dokumen resmi?” tanya Prof. Sofian.
Keempat, ia menyoroti kejanggalan pada dokumen skripsi Jokowi.
Menurutnya, skripsi tersebut tidak ditandatangani oleh dosen pembimbing sebenarnya dan tidak memiliki tanggal atau waktu pengesahan yang lazimnya menjadi bagian standar akademik.
Kelima, Prof. Sofian menyuarakan keprihatinan terhadap munculnya persepsi negatif masyarakat luas terhadap UGM.
Ia menilai ada kecenderungan permissive dari kampus, yang justru menimbulkan dugaan bahwa UGM sengaja membiarkan kontroversi ini berlarut-larut akibat tekanan kekuasaan.
“Saya menyampaikan ini bukan sebagai serangan politik, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan akademik. Integritas institusi pendidikan tinggi seperti UGM harus dijaga, bahkan terhadap kekuasaan sekalipun,” tegas Prof. Sofian.
Hingga berita ini diturunkan, pihak UGM belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Prof. Sofian Effendi tersebut.
[FLASHBACK] Kontroversi Ijazah Jokowi, Mantan Rektor UGM Sebut Ada 'Kejanggalan Serius': Banyak Inkonsistensi Yang Belum Terjawab!
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Soffian Effendi, menyampaikan pernyataan tegas terkait polemik keaslian ijazah dan skripsi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam keterangannya, Prof Soffian menyebut bahwa berbagai kejanggalan dan inkonsistensi masih terus muncul, dan Universitas Gadjah Mada belum menunjukkan keberanian untuk menjawabnya secara jujur.
“Beberapa fakta inkonsistensi tentang ijazah asli Jokowi dan skripsi yang bersangkutan tetap bermunculan,” ujar Prof Soffian, Sabtu (12/4/2025).
Menurutnya, klaim bahwa ijazah asli Jokowi hilang tidak pernah disertai bukti kuat.
“Ijazah asli yang hilang menurut penjelasan Rektor dan Dekan FSP ternyata tidak didukung oleh bukti-bukti yang membuktikan eksistensi ijazah tersebut,” tegasnya.
Prof Soffian juga menyoroti hasil analisis yang dilakukan oleh ahli kecerdasan buatan (AI) terhadap foto dalam dokumen ijazah Jokowi.
“Analisis yang dilakukan oleh ahli AI tunjukkan bahwa foto di ijazah yang dipakai Jokowi berbeda dari foto Jokowi,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengkritisi keabsahan skripsi Jokowi. Menurutnya, banyak detail penting dalam dokumen tersebut yang meragukan.
“Keabsahan skripsi Jokowi diragukan karena adanya bukti-bukti yang tidak jelas, baik nama pembimbing, tanggal ujian, dan hasil ujian,” ungkapnya.
Prof Soffian juga menyinggung makin besarnya keraguan publik terhadap pernyataan pimpinan UGM.
“Semakin luas pendapat yang meragukan kejujuran dan kebenaran pendapat Rektor dan Dekan tentang keaslian ijazah Jokowi,” ujarnya.
Ia menyerukan agar UGM, khususnya para pimpinan fakultas dan universitas, memiliki keberanian moral untuk menyampaikan kebenaran.
“Kondisi seperti ini tinggal menunggu keberanian Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan dalam mengungkapkan kebenaran dan kejujuran,” tandas Prof Soffian.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Koar-Koar Ijazah Palsu, Roy Suryo Ternyata Pendukung Jokowi: Memang Top, Beliau Pintar!
Dedi Sitorus Dulu Bela Mati-Matian Jokowi, Kini Bareng Roy Suryo Sentil Gibran Terkait Fufufafa!
Duh! Media Asing Soroti Pernyataan Kontroversial Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal 1998
Silfester Matutina Tuding Pendukung Anies Dalang di Balik Pemakzulan Gibran Rocky Gerung: Norak!