Vendor Blak-Blakan: Robot K-9 Yang Mejeng di HUT ke-79 Polri Buatan China, Harganya...

- Selasa, 01 Juli 2025 | 15:30 WIB
Vendor Blak-Blakan: Robot K-9 Yang Mejeng di HUT ke-79 Polri Buatan China, Harganya...




PARADAPOS.COM - Polri turut memamerkan robot berkaki empat atau yang dikenal dengan Robodog K-9, saat perayaan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7). Robot ini punya daya tarik hingga jadi perhatian publik. 


Robot ini merupakan produk buatan perusahaan robotika asal China, DEEP Robotics, dengan model X30, yang diimpor dan dikembangkan lebih lanjut oleh PT Ezra Robotics Teknologi untuk berbagai keperluan.


“Misalnya nih, misalnya yang seperti kita contoh di China, oleh militer China itu mereka mempersenjatai. Tapi tentunya ini bukan dari pabrikan ya, ya kayak Pindad-nya lah. Lalu kalau di China lagi, lagi-lagi ya karena asal robot ini dari China ya,” kata Presiden Director PT EZRA ROBOTICS Teknologi, R Dhannisaka kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7).


Ia menjelaskan, Robot K-9 ini memiliki banyak fungsi, mulai dari patroli, pemetaan, hingga misi penyelamatan.


“Kalau untuk modelnya sendiri ini X30 dari pabriknya. Sebenarnya ini robot tipenya survei let patrol, fungsinya sebagai yang melakukan patroli atau untuk pengawas. Macam-macam sih fungsinya tergantung maunya diapain,” kata Dhannisaka.


Selain untuk pengawasan, Robot K-9 ini juga dirancang untuk membantu pencarian korban bencana alam.


“Dia bisa membantu untuk mencari korban, misalnya nih ada gedung roboh habis gempa bumi. Dia akan mencari korban mana yang masih hidup abis itu dia akan menunjukkan tempatnya,” jelas Dhannisaka.


Saat ini, RoboDog belum difungsikan untuk tugas harian Polri. Yang ditampilkan saat defile baru merupakan prototype. 


Direncanakan untuk pengadaan robot pintar tersebut baru akan dilakukan pada 2026 mendatang.


“Kalau untuk di kepolisian ini memang belum ready, karena dari kepolisian ke kami belum terima, mereka kebutuhannya sebenarnya buat apa sih? tapi kami sudah kurang lebih mencoba memetakan, mungkin bisa bantu untuk pengendalian massa, kerusuhan, dan lain sebagainya,” tuturnya.


Proses pembuatan satu unit Robot K-9 ini memakan waktu sekitar 3-4 bulan. PT EZRA ROBOTICS juga menggandeng ITS untuk mengembangkan software dan kecerdasan buatannya agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan Polri di masa mendatang.


Kolaborasi dengan ITS mencakup pengembangan software, user interface (GUI), hingga integrasi peralatan dalam tubuh robot.


“(ITS) software dan juga untuk melakukan, ini misalnya bikin GUI ya tau ya, user interface, lalu mengintegrasikan peralatan yang ada di dalamnya kita bekerja sama dengan mereka ,” kata Dhannisaka.


Satu Unit Robot K-9 Dibanderol USD 260 Ribu, Butuh 3-4 Bulan Produksi




Satu unit robot berkaki empat atau Robot K-9 yang dipamerkan saat defile HUT ke-79 Bhayangkara di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7), dibanderol dengan harga fantastis.


Biaya pembuatannya mencapai sekitar USD 260 ribu atau setara Rp 4 miliar per unit (kurs USD ke Rupiah per 1 Juli 2025. 1 USD = Rp 16 ribu). Selain itu, proses perakitan satu unit Robot K-9 memerlukan waktu 3-4 bulan.


Hal itu disampaikan Presiden Director PT Ezra Robotics Teknologi, R Dhannisaka, selaku salah satu perusahaan penyedia robot tersebut. 


Ia menyebut, robot ini mengusung model X30 dengan tipe survey let patrol. 


Robot ini diproduksi oleh perusahaan robotik asal China, DEEP Robotics atau Hangzhou Yunshenchu Technology Co., Ltd.


Robot humanoid yang ditampilkan selama defile upacara HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025).


“Jadi sebenarnya kalau dari kami nggak ada namanya, tapi dari operator Polri kasih nama Jhonson. Tapi untuk modelnya sendiri ini X30 dari pabriknya. Sebenarnya ini robot tipenya survey let patrol, fungsinya sebagai yang melakukan patroli atau untuk pengawas. Sebenarnya macam-macam sih fungsinya tergantung maunya diapain,” kata Dhannisaka saat ditemui wartawan di Monas.


Soal harga, Dhannisaka menjelaskan bahwa biaya dasar robot ini sekitar USD 260 ribu, namun harga tersebut bisa berubah tergantung sensor dan perangkat tambahan yang dipasang.


“Kalau untuk basic-nya memang masih di luar itu sekitar 260 ribu USD. Namun biaya itu belum baku, jadi tergantung yang pembeli nanti akan pakai sensor apa aja,” ujarnya.


“Soalnya dari Polri sendiri belum ada ini sih ya spek yang dibutuhkan seperti apa tapi kalau untuk basicnya sendiri ya nyaris Rp 3 M lah ya,” tambahnya.


Ia menjelaskan waktu produksi satu unit robot ini membutuhkan waktu cukup lama.


“Kalau untuk pembuatan memang dia agak lama ya, untuk 1 unit itu sekitar 3-4 bulan,” kata dia.


Robodog K-9 yang ditampilkan Polri dalam acara HUT ke-79 Bhayangkara ini dilengkapi teknologi seperti empat LIDAR untuk pemetaan, kamera untuk monitoring, dan motor utama yang bisa dibongkar pasang.


“Robot dilengkapi 4 lidar, lidar itu buat kepetaan fungsinya yang kedua ada di depan 1,2 sama di belakang ya 1,2 lalu dilengkapi dengan kamera, kamera ini buat monitoring kita lewat controller,” kata Dhannisaka.


Robot berkaki empat ini disebut sebagai quadruped robot dan menyerupai anjing, sehingga kerap disebut K9 robot. 


Untuk daya tahan, robot ini menggunakan baterai litium dengan durasi operasi 4 jam saat aktif bergerak dan 6 jam dalam kondisi siaga.


“Ini punya kemampuan larinya 7 meter per detik jadi kalau mau diadu lari sama orang, ya lumayan,” ujarnya.


Menurut Dhannisaka, fungsi robot ini bisa diadaptasi sesuai kebutuhan, mulai dari patroli, pengendalian massa, hingga pencarian korban bencana.


Saat ini, robot tersebut belum digunakan secara rutin di kepolisian karena spesifikasi kebutuhan dari Polri belum ditentukan.


“Kalau untuk di kepolisian ini memang belum ready, karena dari kepolisian ke kami belum terima ‘mereka kebutuhannya sebenarnya buat apa sih?’. Tapi kami sudah kurang lebih mencoba memetakan, mungkin bisa bantu untuk pengendalian massa, kerusuhan, dan lain sebagainya,” tutur Dhannisaka.


Dalam atraksi defile pagi tadi, PT EZRA ROBOTICS menurunkan lima unit robot dan melatih personel Polri sebagai pilot pengendali.


Sumber: Kumparan

Komentar